Inovasi Opak Singkong, Dompet Dhuafa Perkuat Ekonomi Masyarakat Pulosari

0
234

Pandeglang,fesbukbantennews.com (28/10/2016) – Sebagai lembaga sosial kemanusiaan, Dompet Dhuafa, tak hanya berperan sebagai lembaga penghimpun dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf masyarakat. Dari dana yang dihimpun, Dompet Dhuafa justru bisa memberikan nilai tambah kepada masyarakat.

Kelompok Usaha pembuat opak singkong pulosasri Pandeglang binaan Dompet Dhuafa Banten.
Kelompok Usaha pembuat opak singkong pulosasri Pandeglang binaan Dompet Dhuafa Banten.

Di bidang ekonomi, misalnya, Dompet Dhuafa memiliki berbagai program pengentasan kemiskinan yang menggunakan dana-dana halal tersebut. Salah satunya adalah pendampingan masyarakat dhuafa dalam upaya penguatan ekonomi di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Pimpinan Dompet Dhuafa Banten, Abdurrahman Usman, mengatakan, Dompet Dhuafa menyasar masyarakat miskin, khususnya mereka yang rentan masuk jurang miskin.

“Kami perkuat yang di kelompok itu. Kalau tidak begitu, mereka akan menjadi miskin jika terkena goncangan ekonomi. Mereka harus kita bantu untuk mau berinovasi,” kata Usman saat mengunjungi penerima manfaat dari kelompok pemberdayaan pembuat opak singkong yang digagas Dompet Dhuafa beberapa waktu lalu.

Disampaikan Usman, dari survei yang mereka lakukan, Dompet Dhuafa mendapatkan data bahwa masyarakat Desa Sukasari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang memiliki potensi pergerakan ekonomi yang baik. “Desa ini adalah daerah penghasil opak singkong. Hampir di setiap rumah kami temukan masyarakat yang membuat opak. Namun sulit dimungkiri, hampir 80 persen dari mereka justru belum sejahtera. Tentunya ada yang salah dan harus kita perbaiki bersama-sama,” tutur Usman.

Disebutkan Usman, masyarakat Sukasari memproduksi opak singkong secara individual dan dijual mentah kepada penadah. “Jadi ternyata opak-opak ini diproduksi sendiri-sendiri dan hasil mentahnya dijual ke luar. Sehingga untungnya sedikit,” tambahnya.

Melihat kenyataan ini, Dompet Dhuafa menginisiasi terbentuknya kelompok usaha pembuat opak singkong melalui program Insan Tangguh.

“Insan Tangguh adalah program ekonomi Dompet Dhuafa Banten yang sudah berjalan lebih dari dua tahun dan alhamdulillah cukup efektif,” katanya lagi.

Sebagai tahap awal, Dompet Dhuafa membentuk kelompok usaha beranggotakan lima orang penerima manfaat dari keluarga dhuafa. Mereka diberikan bantuan berupa modal awal dan beberapa peralatan modern membuat opak singkong. Selama satu tahun, kelompok ini akan didampingi dan dievaluasi setiap tiga bulan sekali.

 

Para penerima manfaat diberikan pelatihan membuat opak singkong dengan rasa yang bervariasi serta pelatihan pengemasan hingga pemasaran.

“Kalau selama ini Desa Sukasari hanya memasok opak mentah, mudah-mudahan nanti mampu menjadi pemain penuh. Artinya, mereka tidak lagi sekadar memasok opak setengah jadi. Kelompok ini akan dibina intens oleh Dompet Dhuafa hingga semua proses produksi, pengemasan, branding, sampai pemasaran dapat mereka kuasai. Mereka kita bekali pengetahuan inovasi,” ujar Usman optimistik.

Selain program Insan Tangguh, lembaga yang baru-baru ini dianugerahi penghargaan Ramon Magsaysay Award dari Filipina ini pun memiliki sejumlah program pemberdayaan ekonomi yang menjadi percontohan, di antaranya program pemberdayaan Masyarakat Nelayan Kerang Hijau di Kaseman, Kota Serang, program Pemberdayaan Petani Madu di Ujungkulon, serta program Kampoeng Ternak Banten di Kota Serang.

Program-program ini telah mampu memasok sejumlah kebutuhan perusahaan besar, seperti program Pemberdayaan Nelayan Kerang Hijau yang menyuplai kebutuhan bahan baku restoran dan Petani Madu Ujungkulon memasok bahan baku perusahaan kecantikan internasional Oriflame.​(LLJ)

Kiriman: Dompet Dhuafa Banten