Inilah Komentar dan Harapan 3 Calon Rektor Untirta Terkait Hasil Pemilihan Senat

0
590

Serang,fesbukbantennews (26/5/2015) – Tangga menuju kursi rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa periode 2015-2019 tinggal menghitung hari. Hasil perolehan suara di tingkat senat universitas sudah didapatkan.

Logo untirta (net)
Logo untirta (net)

Namun demikian, hal ini belum menjadi hasil final siapa dari ketiga calon rektor Untirta hasil penyaringan senat. Masih ada tahapan yakni di tataran Kemendikti. Tiga nama yang lolos menjadi calon rektor Untirta antara lain incumbent Rektor Sholeh Hidayat, Syadeli Hanafi, dan Mas Iman Kusnandar.

Menyikapi hasil senat tersebut beragam tanggapan diberikan oleh calon rektor. Peraih 24 suara senat dalam pemilihan rektor Untirta Sholeh Hidayat mengaku optimis menang di pemilihan tahap selanjutnya oleh Menristekdikti.

Ia merasa senat Untirta telah memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk melanjutkan kepemimpinan sebagai rektor Untirta. “Ini berarti sebuah pengakuan senat pada kinerja saya selama empat tahun,” ujanya.

Menurut Soleh proses pemilihan tahap awal merupakan pemilih rasional yang dilandasi pertimbangan yang matang akan masa depan Untirta ke depan. Ia beharap, sisa 35 suara di Kemenristek akan berpihak kepada dirinya dalam menduduki kembali kursi rektor Untirta terpilih.

Sementara itu, Syadeli Hanafi yang menduduki posisi kedua perolehan 12 suara senat merupakan hal yang luar biasa. “Itu menunjukkan rasionalitas senat untuk memberikan pilihan sesuai hati nurani tanpa ada intervensi dan paksaan dengan iming-iming jabatan atau pekerjaan. Ini yang harus diapresiasi dari hasil kemain,” jelas mantan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Untirta, M. Syadeli Hanafi.

Ditambahkan Syadeli, bahwa hal yang krusial dalam pembenahan Untirta saat ini ada pada persoalan akademik. “Bagaimana Untirta itu memberikan kualitas akademik mahasiswa dan dosen melalui penelitian dan menciptakan iklim akademik yang sehat. Ini bisa diukur dari kualitas penelitian, orisinalitas tulisan mahasiswa dan dosen,” terangnya.

Hal ini menurut dia masih sulit dilakukan karena Untirta saat ini belum bisa menjalankan keputusan pemerintah terkait penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi dengan Pendidikan Tinggi. Padahal pemerintah telah mendorong perguruan tinggi mengalokasikan dana 10-15 persen untuk riset. “Untirta baru bisa menganggarkan 5 persen untuk riset. Inilah yang membuat Untirta sulit maju. Ini yang harus dibenahi, disamping membenahi sarana dan prasarananya,” tegas Syadeli.

Ia mencontohkan, Untirta saat ini masih butuk kepemimpinan progresif dan radikal. “Masa membangun gedung satu saja tidak selesai setahun. Ini kan ironis.”

Calon rektor lain Mas Iman Kushendar mengaku masih optimis dengan hasil pemilihan suara senat. Meski ia tidak memperoleh suara dalam pemilihan senat, ia mengaku mekanisme pemilihan rektor sudah berjalan baik. “Saya apresiasi itu. Saya juga telah membubuhkan tanda tangan atas hasil keputusan suara hati senat,” jelasnya.

Iman melihat Untirta memiliki potensi yang sangat besar. “Bisa kita lihat dari jumlah mahasiswa yang mencapai 14 ribu lebih mahasiswa dan tenaga dosen yang bergelar doktor sebanyak 89 orang cukup menjadikan Untirta sebagai kampus yang punya potensi yang besar,” terangnya.

Ia mengibaratkan Untirta sebagai kusir. “Rektor itu kusir. Untuk menjadi kusir itu saya kira tidak begitu sulit dengan potensi Untirta saat ini,” katanya.

Kata kunci yang Iman sebut adalah academic leadership. “Artinya peran dosen untuk meningkatkan kapasitas dalam penyelenggaraan pendidikan harus menumbuhkan karakter,” imbuh Iman. (LLJ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here