Ini Kata Balawista Banten Tentang Festival Pesona Tanjung Lesung 2017

0
190

Pandeglang,fesbukbantennews.com (26/9/2017) – Rangkaian kegiatan Festival Pesona Tanjung Lesung 2017 telah dilaksanakan, berbagai aktivitas dan konten dalam Festival yang bertemakan “Sport and Adventure” sebagai kegiatan yang digadang pertama kali di indonesia itu tak luput dari perhatian semua pihak, baik itu masyarakat, pemerintah, paramedia dan penggiat pariwisata.

Tim Balawista Banten di Festival Tanjung Lesung 2017.

Seperti mana yang diberitakan beberapa media online sebelumnya bahwa Festival Tanjung Lesung sepi pengunjung dan ….? antusiasme masyarakat lokal, tak pelak hal itu memunculkan berbagai pertanyaan seperti apa sih sebenarnya kegiatan itu berlangsung?
Dan apa saja manfaat bagi dunia pariwisata khususnya di Pandeglang?

Ditemui para wartawan di sela aktivitasnya , salah seorang aktifis Indonesia Tourism Watch dan penggiat pariwisata yang juga menjadi Ketua Umum Balawista Banten ( organisasi yang bergerak di bidang keselamatan wisatawan ) Ade Ervin menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan para wartawan.

Menurut Ade Ervin, dalam pelaksanaan sebuah event pariwisata ada beberapa tolak ukur untuk melihat event tersebut berhasil atau tidak tergantung dari sisi mana kita menilai, karena jika menilai dari sisi dan kepentingan pribadi tentunya hal apapun yang dilakukan orang lain itu sudah pasti tidak berhasil, namun jika kita melihat dari sisi dan kepentingan bersama-sama tentunya kita akan berfikir bahwa kegiatan itu cukup berhasil dan bermanfaat, maka lihat dulu latar belakang siapa yang memberi penilaian ungkapnya.

“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam event tersebut, salah satunya tema ‘Sport and Adventure’ The1st Rhino X- Cros Thriatlon (yg pertama d Indonesia) artinya jika memang melihat tema dan konsep acara tersebut tentunya kita bisa melihat bahwa memang acara tersebut dikemas untuk mengenalkan sesuatu yang baru yang sebelumnya belum pernah diketahui, nah sudah pasti target pesertapun berbeda dengan kegiatan festival yang umumnya kita laksanakan, itu kan ada perwakilan negara-negara besar yang hadir seperti Amerika, Perancis, Belanda, Denmark, Iran dan tentunya club-club atlit profesional Indonesia, ‘” kata Ervin.

Dari situ, lanjut Ervin, kita lihat jelas bahwa memang targetnya adalah untuk profesional dan peserta dari luar negeri dan kalaupun masyarakat kita ingin mengikuti ya memang bukan clas kita dan karena itu baru ya pasti belum banyak orang tahu karena itu perlu dikenalkan agar semua tahu pungkasnya.

Saat ditanya wartawan jika memang kegiatan Festival tersebut target pesertanya profesional dan international yang bertujuan mengenalkan Tanjung Lesung, lantas apa yg bisa dilakukan masyarakat sekitar ?

“Saya rasa semuanya sudah dikonsep cukup baik, selain Rhino X – Cros Triathlon, MTB XC Race dan Sunset Trail Run, ada juga Marathon Pandeglang 10km yg saat itu luput dari perhatian wartawan dan rekan2 yang memang bisa diikuti oleh masyarakat umum dan pesertanya cukup banyak yang memang target itu untuk masyarakat umum,” terangnya .

Ervin menegaskan, bahwa jika memang dalam pelaksanaan kegiatan seperti itu dirasa kurang maksimal tentunya masyarakat dan penggiat pariwisata justru berkesempatan baik menyampaikan ide dan kreatifitas agar kekurangannya dapat dipenuhi di kegiatan selanjutnya, karena menurutnya, yakin dimasa keterbukaan kepemimpinan Pemerintah Provinsi Banten saat ini justru itu akan menjadi perbaikan dimasa mendatang.

,”karena yang saya tahu program Festival Pesona Tanjung Lesung ini adalah program warisan dimana konseptor dan pelaksananya adalah orang2 yang berbeda, bayangkan saja kita memberikan takaran dan racikan bumbu tapi yang memasak orang lain, tentunya rasanya pasti tak sesuai dengan apa yg kita harapkan, itu juga salah satu hal yg kami perhatikan, jadi marilah kita semua memaklumi dan membenahi bersama-sama agar kedepan melalui event-event pariwisata yang dilaksanakan oleh pemerintah dapat kita dukung bersama-sama, tujuan yang sama, dan bermanfaat untuk kita bersama,” pungkasnya.(LLJ)