Indonesia – Suriah Kembali Tanam Hutan Persahabatan

0
182

Serang,fesbukbantennews.com (16/8/2016) – Dalam rangka peringatan hubungan diplomatik Indonesia-Suriah ke-69 dan peringatan Kemerdekaan RI ke-71, KBRI Damaskus pada hari Minggu, 14 Agustus 2016 menyelenggarakan acara Penanaman Kembali Hutan Persahabatan Indonesia-Suriah berlokasi di Kota Dimas, Provinsi Damascus Countryside (DCS), Suriah. Acara dihadiri oleh Duta Besar RI Suriah Djoko Harjanto, Gubernur Damascus Countryside (DCS) Ir. Ala Ibrahim, Wakil Gubernur DSC Ratib Adas, Walikota Dimas, dan diikuti oleh sekitar 150 pemuda Indonesia dan Suriah. 

Dubes Djoko dan Gubernur DCS menanam beringin bersama sbg simbol persahabatan Indonesia Suriah
Dubes Djoko dan Gubernur DCS menanam beringin bersama sbg simbol persahabatan Indonesia Suriah

 

Dalam sambutannya, Dubes Djoko menegaskan bahwa Hutan Persahabatan ini pertama kali diresmikan pada tahun 1988 dan KBRI Damaskus terakhir kali menanam/menyiram Hutan Persahabatan tersebut pada tahun 1996. Selama 20 tahun terbengkalai, hutan ini menjadi tidak terawat dan banyak pohonnya yang hilang atau mati. Dubes Djoko mengutip hadits Nabi bahwa “tidaklah seorang muslim menanam tanaman, kemudian tanaman itu dimakan oleh burung, manusia, ataupun hewan, maka dengan tanaman itu ia telah bersedekah.” Dubes Djoko juga menekankan dengan semangat meneguhkan kembali persahabatan di tengah krisis berkepanjangan, KBRI Damaskus mengabadikan simbol persahabatan Indonesia-Suriah dalam bentuk Prasasti Hutan Persahabatan Indonesia-Suriah.

 

Sementara itu, dalam sambutannya, Gubernur Damascus Countryside menyambut baik acara penanaman kembali Hutan Persahabatan yang menjadi simbol persahabatan abadi kedua Negara dan terus berkembang di masa mendatang.

 

Pada acara bersejarah itu, Duta Besar RI Suriah Djoko Harjanto bersama Gubernur Damascus Countryside (DCS) Ir. Ala Ibrahim menandatangani prasasi Hutan Persahabatan dan menanam pohon beringin dari Indonesia. Pohon beringin didatangkan khusus dari Indonesia sebagai simbol persatuan dalam Pancasila. Selanjutnya, sekitar 150 pemuda dari Indonesia dan Suriah menanam bersama-sama sebanyak 100 bibit pohon pinus di lahan Hutan Persahabatan Indonesia-Suriah. Para jurnalis dari berbagai media nasional Suriah juga terlihat meliput acara ini.

 

Salah satu peserta asal Suriah, Nagham Meqari, mengutarakan antusiasmenya mengikuti penanaman hutan persahabatan ini. “Saya mewakili teman-teman salut dengan kegigihan KBRI Damaskus untuk terus menyambungkan persahabatan antara pemuda Suriah dengan Indonesia. Saya senang bisa bertemu dengan teman-teman baru Indonesia pada acara penanaman hutan ini.”

 

“Penanaman hutan ini betul-betul menjadi simbol persahabatan kedua negara,” ujar Wasim Ahmad, peserta asal Suriah. “Dengan kehadiran para pemuda Indonesia dan kita menanam pohon bersama, kami orang Suriah merasa tidak ditinggalkan di tengah konflik ini. Indonesia adalah sahabat sejati Suriah.”

 

Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang masih tetap membuka misi diplomatiknya di tengah gejolak konflik Suriah dengan kepala perwakilan seorang duta besar. Dengan penanaman kembali hutan persahabatan ini semakin meneguhkan hubungan persahabatan kedua negara, mengingat Indonesia adalah satu-satunya negara yang memiliki hutan persahabatan yang aktif dengan Suriah hingga saat ini.

 

Pada acara ramah tamah, Duta Besar RI Djoko Harjanto menerima Gubernur DCS Ir. Ala Ibrahim dan Wakil Gubernur DSC Ratib Adas di Wisma Duta Yafour. Dalam pertemuan tersebut Gubernur DCS menyampaikan apresiasi terhadap sikap Indonesia yang konsisten mendukung rakyat dan pemerintah Suriah dalam perang melawan terorisme.

 

“Dubes Djoko Harjanto adalah salah seorang Dubes yang paling aktif dalam meningkatkan hubungan kedua negara walaupun dalam situasi krisis dan ia paham betul akan situasi yang diderita oleh rakyat Suriah,” ungkap Gubernur DCS Ala Ibrahim.

 

Gubernur Ala Ibrahim juga menyampaikan terima kasih atas upaya Dubes Djoko dalam menjembatani informasi yang sebenarnya terjadi di Suriah, melalui saling kunjung ulama Suriah ke Indonesia yang rutin baru-baru ini, seperti Syeikh Taufik Ramadhan al-Bouti (Ketua Persatuan Ulama Syam) dan Syeikh Adnan Afiyuni (Mufti Damaskus).

 

Menanggapi hal tersebut, Dubes Djoko menegaskan sikap politik Indonesia untuk senantiasa mendorong solusi politik dan demokrasi di Suriah. “Tidak ada konflik atau peperangan yang selesai tanpa perundingan,” ujar Dubes Djoko menekankan konflik di Suriah harus diselesaikan melalui jalur politik.

 

Dubes Djoko juga menyampaikan bahwa KBRI Damaskus telah dan terus memfasilitasi kunjungan ulama, jurnalis, akademisi, dan tokoh masyarakat Suriah untuk berkunjung ke Indonesia guna meningkatkan hubungan kedua negara terutama di bidang keagamaan, budaya, pendidikan, jurnalis, dan lainnya.(aad/ast/LLJ)

 

(Sumber: Pensosbud KBRI Damaskus)