IMM : Perayaan Hari Jadi Pandeglang ke 143 Seperti Euforia Tanpa Makna

0
282

Pandeglang ,fesbukbantennews.com (1/4/2017) – Peringatan hari jadi Kabupaten Pandeglang yang ke 143 terkesan hanya menghamburkan anggaran, penampilan artis ibukota, serta hiburan lainnya yang tak mencerminkan kultur ke pandeglang-an, padahal masyarakat masih banyak perlu sentuhan pembangunan.

Ketua PC IMM Pandeglang ,Nurman.

Peringatan hari jadi pandeglang di tahun 2017 terlihat lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya, euforia itu ditengah-tengah kondisi pembangunan dan kondisi masyarakat pandeglang yang masih banyak perlu sentuhan pembangunan, yang mestinya dapat lebih diperhatikan. Semikian dikatakan Nurman ketua umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pandeglang, Jum’at (31/03).

“Tahun ini peringatan hari jadi pandeglang terlihat sangat megah, bahkan menghadirkan artis ibukota dan hiburan lainya, yang mengesankan euforia belaka dengan anggaran APBD yang digunakan cukup besar. Sementara komitmen peningkatan kesejahteraan masyarakat masih dipertanyakan.” ungkap Nurman

Nurman melanjutkan, di usia Pandeglang yang sudah cukup lumayan tua 143 tahun, setahun lebih di kepemimpinan yang baru ini kami masih belum melihat program yang jelas baik dalam infrastruktur jalan, pelayanan birokrasi, program peningkatan kesejahteraan masyarakat, apalagi dalam pelayanan kesehatan yang masih banyak dikeluhkan.

Peringatan hari jadi Pandeglang jangan hanya bereuforia, pencitraan dan seremonial belaka dengan menghabiskan tak sedikit anggaran APBD, tapi mestinya dijadikan renungan dan komitmen untuk betul-betul berjuang untuk kesejahteraan rakyat, karena itulah tujuan nenek moyang kita dulu berjuang.

“kami bukan menolak peringatan hari jadi pandeglang, dengan segala hal yang ditampilkan, tapi cobalah berfikir bukankah sering dikeluhkan katanya pandeglang APBD rendah, tapi bisa semegah itu dalam peringatan. Nenek moyang kita berjuang dulu agar masyarakat sejahtera, terlayani kebutuhan kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lainnya.” kata Nurman

Penomena Pandeglang hari ini masih memprihatinkan, masyarakat masih merindukan pelayanan kesehatan yang layak, ramah dan mudah. Peningkatan infrastruktur yang layak, bukan sekedar “bacakan” APBD dan tak ada monopoli proyek, belum lagi pendidikan yang berkualitas dan terjangkau hari ini masih dalam mimpi, serta mesti ada komitmen bahwa dalam realisasi program tak ada diskriminasi seperti bantuan rumah kumuh, sarana keagamaan dan program lainnya. tutur Nurman (LLJ).

 

Pengirim : Fauzi