Serang,fesbukbantennews.com (16/1/2025) – Sejumlah insinyur pertanian dan Peternakan, organisasi petani dan organisasi kepemudaan berkumpul membahas penguatan Petani, peternak dan Swasembada pangan yang mendorong pelaksanaan Makan Gizi Gratis (MBG) di Provinsi Banten, pembahasan digelar bersama Pj. Gubernur Banten A Damenta dan Jajaran Pemprov Banten di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Curug Kota Serang, Kamis (16/1/2024).
Pj. Gubernur Banten A Damenta mengatakan, dalam mewujudkan program swasembada pangan, Pemprov Banten bersama Kabupaten/Kota berkomitmen wujudkan program swasembada pangan sekaligus perkuat para petani
“Hari ini kita diskusi dengan para senior dan milenial dalam mendukung swasembada pangan dan makan bergizi,” ungkapnya
Pemprov Banten berusaha memanfaatkan potensi yang ada pada hortikultura, peternakan, dan sebagainya. Semua pihak ingin memperkuat para petani
“Semua bergotong royong untuk mendukung kebijakan pemerintah,” ucapnya
Sementara itu, Anggota DPR RI yang juga Ketua DPD Pemuda Tani Provinsi Banten Annisa MA Mahesa sampaikan apresiasi atas sambutan Pj Gubernur Banten A Damenta. Menurutnya banyak masukan dan arahan akan dibahas serta ditindaklanjuti ke depannya demi terciptanya swasmbada pangan di Provinsi Banten dan memperkuat petani-petani Banten
Sementara itu, Mantan Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Bersatu Anton Apriyantono, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi momen yang bagus dalam penguatan para petani dan program swasembada pangan
“Program MBG, kalau direncanakan dengan baik bisa menjadi program pemberdayaan masyarakat. Disesuaikan dengan potensi daerah,” ujarnya
“Masyarakat bisa diberdayakan, hanya perlu bimbingan dan dorongan. Terlebih pasarnya ada,” pungkas Anton
Sementara, Ketua ICMI Orwil Banten Eden Gunawan mengatakan pihaknya mendukung dilakukannya digitalisasi data pengusaha lokal atau pelaku UMKM. Menurutnya data pemasok sangat penting untuk keberlanjutan supply chain. Pasalnya, pada UMKM rawan terjadi pergeseran usaha
“Jangan sampai untuk UMKM jatuhnya ke menengah ke atas. Jadinya UMKM tidak berdaya,” pungkasnya.(Fun).