AHY : Tidak Ada Hubungannya Korupsi E- KTP dan SBY

0
342

Lebak ,fesbukbantennews.com (1/2/2018) – Terkait adanya tudingan keterlibatan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kasus dugaan Korupsi E-KTP, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai anak SBY mengaku kalau tudingan tersebut adalah fitnah.
“Enggak ada hubungannya sama bapak,” kata AHY singkat, usai memberikan bantuan kepada korban gempa Lebak, di kampung Taringgul, Desa Cimancak, Kecamatan Bayah, Kab Lebak ,Banten, Rabu (31/01/2018).

Sebelumnya, Mirwan Amir, mantan politisi Demokrat, mengaku telah meminta agar SBY saat menjabat sebagai Presiden RI, untuk menghentikan proyek e-KTP. Namun hal itu ditolak oleh SBY dengan alasan saat itu akan berlangsung pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Sedangkan Setya Novanto (Setnov) mengaku kaget kalau Presiden RI ke VI itu ikut terseret dalam proyek senilai Rp 5,8 triliun dan di duga telah terjadi korupsi yang merugikan keuangan negara senilai Rp 2,3 Triliun.

Dalam surat dakwaan mantan Ketua Umum (Ketum) Golkar dan ketua DPR RI itu, tidak ada nama SBY hanya tercatat nama Gamawan Fauzi disebut menerima uang sejumlah Rp50 juta dan satu unit Ruko di Grand Wijaya dan sebidang tanah di Jalan Brawijaya III melalui melalui adiknya, Asmin Aulia. Diah Anggraeni, disebut menerima uang sejumlah US$ 500 ribu dan Rp22,5 juta dan Drajat Wisnu Setyawan menerima US$40 ribu dan Rp25 juta.

AHY didampingi bupati Lebak berikan bantuan ke korban gempa.

Setya Novanto sendiri didakwa berperan meloloskan anggaran proyek e-KTP di DPR pada 2010-2011. Atas perannya, Setya Novanto disebut menerima imbalan US$7,3 juta. Selain menerima uang, pejabat legislatif tiga periode yakni 1999 – 2004, 2004 – 2009 dan 2009 – 2014 itu disebut menerima jam tangan merek Richard Mille seharga US$135 ribu.(dyie/LLJ).