Islam, IMM dan Kemanusiaan (oleh : M Asep R*)

0
277

Serang,fesbukbantennews.com (14/3/2017) – “Ingatlah tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa : Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini”, (QS. Al-Kahfi ayat 10).

M Asep Rahmatullah ,KETUA DPD IMM PROVINSI BANTEN.

 

Dalam catatan sejarah para Nabi dan Rasul yang di turunkan oleh Allah sebagai Pengatur alam semesta (Rabbil alamin), bahwasnya  kehadiran agama Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad Saw ke muka bumi adalah untuk menyempurnakan risalah-risalah tauhid sebelumya yag di bawa oleh para Nabi dan rasul utusan-Nya.

 

Sepanjang sejarah Al-qur’an dan kemanusiaan, dengan diutusnya para Rasulullah Muhammad sawa sebagai nabi yang terakhir ke muka bumi ini adalah untuk menuntaskan tugas risalah ilahiyah. Begitu juga dengan di utusnya Rasulullah Muhammad saw merupakan suatu estafeta kepemimpinan dari para Nabi sebelumnya yang membawa risalah tauhid ilahiyah.

 

Sebagaimana Firman Allah di dalam Al-qur’an yang berbunyi :

“ Yaitu orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan tidak merasa takut kepada siapapun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan. Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para Nabi. Dan Allah maha mengetahui segala sesuatu.” (QS Al-Ahzab ayat 39-40).

 

Maka dengan kehadiran Nabi dan Rasullullah Muhammad saw di kota mekkah adalah sebagai penerus, pelengkap dan penyempurna perjuangan dakwah untuk menegakan misi risalah tauhid ilahiyah, baik tauhid Rububiyatullah, Mulkiyatullah, Uluhiyatullah dan Asmau Wa Sifat. Sebagaimana perjanjian Allah dengan para Nabi dan Rasulullah saw yang di abadikan di dalam Al-Qur’an.

 

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an yang berbunyi :

“ Dan ingatlah ketika Allah mengambil perjanjian dari para Nabi, Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya. Allah berfirman : “Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu ?” Mereka menjawab, kami setuju, Allah berfirman : “Kalau begitubersaksilah kamu para Nabi dan aku menjadi saksi bersama kamu.” (QS Ali-Imran ayat : 81).

 

Dari ayat-ayat di atas bahwasnya kedatangan para Nabi dan Rasul-Nya di turunkan ke muka bumi ini adalah untuk bertugas melaksanakan perintah Allah swt sebagai pemimpin (Khalifah Islamiyah fil ardi).

 

Sebagaimana Firman Allah swt :

“ Dan ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada para Malaikat, “ Aku hendak menjadikan Khalifah di muka bumi.” Mereka berkata, apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu. Dia berfirman : “ Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS Al-Baqarah ayat : 30).

 

Begitu pun, dengan kelahiran organisasi Islam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan suatu organiasi mahasiswa Islam yang lahir pada tanggal 14 Maret 1964 Masehi yang lalu oleh Dzajman Al-kindi di Jogjakarta. Kelahiran IMM tidak lepas dari proses panjang gerakan-gerakan Islam di indonesia, terlebih lahir dari rahim Organisasi Induknya yaitu Persyarikatan Muhammadiyah yang di bawa oleh KH. Ahmad Dahlan (Muhammad Darwis).

 

Serta juga berkaitan erat dengan organisasi Islam pertama di indonesia yaitu Syarekat Dagang Islam (SDI) rubah menjadi Syarekat Islam (SI) oleh. HOS Tjokroaminoto sebagai guru bangsa pergerakan Indonesia. Karena pada masa itu Muhammadiyah masuk dan terlibat di dalam organisasi (SI), dan KH. Ahmad Dahlan berteman baik dengan bapak HOS. Tjokroaminoto.

 

Kelahiran Ikatan Mahasiswa Muhamamdiyah (IMM) merupakan respon atas persoalan keumatan dalam sejarah bangsa ini, sehingga kehadiran IMM sebenarnya merupakan sebuah keharusan sejarah.

 

Faktor-Faktor Problematis dalampersoalan keumatan itu diantara lain sebagai berikut (Farid Fatoni, 1990, 102) :

Situasi kehidupan bangsa yang tidak stabil, pemerintahan yang otoriter dan tunggal, serta adanya ancaman komunisme di indonesia.

 

Terpecah-belahnya umat Islam dalam bentuk saling curiga dan Fitnah, serta kehidupan politik umat islam yang semakin buruk.

Terbingkai—bingkainya kehidupan kampus mahasiswa yang berorientasi pada kepentingan politik praktis.

Melemahnya kehidupan beragama dalam bentuk merosotnya akhlak dan semakin tumbuhnya materialisme dan individualisme.

Sedikitnya pembinaan dan pendidikan agama dalam kampus, serta masih kuatnya suasana kampus yang sekuler.

Masih membekasnya ketertindasan imperialisme penjajahan dalam bentuk keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan.

Masih banyaknya praktik-praktik kehidupan yang serba bid’ah, khurafat, bahkan kesyirikan serta semakin meningkatnya misionaris kristen.

Kehidupan ekonomi, sosial dan politik semakin memburuk.

 

Kemudian Piagam Pendirian IMM dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, oleh KH. Ahmad Badawi yang dilaksanakan di gedung Dinoto Yogyakarta dengan penandatangan Enam Penegasan  IMM, Yaitu :

Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa islam

Menegaskan bahwa kepribadian Muhamamdiyah adalah landasan perjuangan IMM

Menegaskan bahwa fungsi IMM adalah eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah

Menegaskan bahwa IMM adalah organisasi mahasiswa yang sah dengan mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara.

Menegaskan bahwa ilmu adalah amaliah dan amal adalah ilmiah

Menegaskan bahwa amal lillahu ta’ala dan senantiasa di abadikan untuk kepentingan rakyat.

 

Serta dengan kehadiran IMM bertujuan mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah. Dan kehadiran DPD IMM Provinsi Banten sebagai organisasi mahasiswa islam adalah untuk mejawab persoalan kebantenan, kemanusiaan, keislaman dan kebangsaan.

 

Semoga kehadiran IMM Banten dengan trilogi kompetensinya baik spiritualitas, intelektualitas dan sosial kemanusiaan yang dapat di rasakan manfa’atnya oleh masyarakat Banten. (LLJ).

 

Refleksi Kelahiran IMM, 14 Maret 1964-2107, 29 Syawal 1384 H- 14 Jumadil Akhir 1438 H

 

 

*penulis M Asep Rahmatullah = KETUA DPD IMM PROVINSI BANTEN