Peduli Petani Sukamulya dan Mekarjaya, LMND Untirta Dirikan Saung Solidaritas

0
218

Serang,fesbukbantennews.com (25/11/2016) – Mahasiswa yang tergabung dalam Eksekutif Komisariat Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (EKom LMND UNTIRTA) mendirikan Saung Solidaritas untuk Petani Desa Sukamulya Kabupaten Majalengka dan Desa Mekarjaya Kabupaten Langkat serta daerah lainya, yang digelar di lingkungan Kampus UNTIRTA, Serang-Banten pada Kamis (24/11/2016).

Saung Solidaritas LMND Untirta Banten.
Saung Solidaritas LMND Untirta Banten.

Saung Solidaritas yang didirikan oleh LMND Untirta merupakan kepedulian mahasiswa atas kejadian kekerasan serta intimidasi yang dilakukan pihak aparatur keamanan gabungan sebanyak 1200 lebih yang diantaranya TNI, POLRI dan SATPOL PP terhadap para petani di desa sukamulya dan mekarjaya yang berusaha mempertahankan tanah dan kehidupanya akibat dari perampasan tanah untuk pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan monopoli perkebunan skala besar.

Koridnator Saung Solidaritas LMND Untirta Dika Abubakar mengatakan, didirikannya saung tersebut sebagai wujud dukungan kepedeuulian terhadap nasib petani yang menjadi korban kekerasan.

“Alasan kami mendirikan saung solidaritas di kampus untirta merupakan wujud nyata bahwa mahasiswa mendukung perjuangan hak atas tanah dan kehidupan yang menjadi modal utama untuk kaum tani pedesaan untuk berproduksi untuk kehidupan, selain itu sekaligus untuk memberikan kesadaran kepada mahasiswa, dosen dan birokrasi kampus ternyata keadaan saat ini Negara melalui pemerintahan nasional hingga daerah serta aparatur keamaan tidak berpihak kepada kaum tani di desa Sukamulya dan Mekarjaya, ” kata Dika.
Lebih parahnya lagi, lanjut Dika, para petani di Sukamulya yang sedang bertahan bertahan untuk menolak proses pengukuran lahan yang akan dijadikan proyek BIJB mendapat tindakan kekerasan.

“mendapatkan tembakan gas air mata yang diarahkan langsung kepada para petani yang akhirnya membuat mereka menjadi pusing-pusing dan kehilangan pandangan setelah itu dipukuli bahkan hingga hari ini sebanyak 3 petani sukamulya dikriminalisasi sejatinya semua upaya yang dilakukan oleh para petani jelas untuk kepentingan hak hidup layak” tuturnya.

Lalu Galiano Diego sebagai Ketua LMND Untirta menyampaikan “bahwa sejatinya pemerintah nasional yang dipimpin oleh Jokowi-JK merupakan rezim yang anti kaum tani dan anti demokrasi terlihat jelas dari banyaknya perampasan tanah dalam kurun 2 tahun terakhir yang polanya sama semacam kejadian di sukamulya yang mengatasnamakan pembangunan diantaranya pembangunan waduk jatigede, reklamasi bali, pabrik semen kendeng, real estate karawang dan daerah lainya, bahwa agenda pembangunan yang menjadi program Jokowi-JK bukanlah kepentingan nasional dan seluruh rakyat indonesia tetapi semata-mata untuk memberikan hak istimewa dan kemudahan akses bagi hutang berasal dari modal IMF, World Bank dan investasi modal asing yg membuat ekonomi nasional tidak sama sekali berdaulat”

Maka dalam pernyataan sikap LMND Untirta menyerukan tolak dan hentikan perampasan tanah serta represifitas dan intimidasi terhadap petani desa sukamulya dan mekarjaya serta daerah lainya, bebaskan petani sukamulya yang dikriminalisasi, libatkan seluruh rakyat dalam menentukan kebijakan secara demokratis sesuai UU No 2 th 2012 dan resolusi PBB tentang pentingnya memelihara hak warga Negara yang digusur demi kepentingan pembangunan, tarik mundur aparat keamanan dari desa sukamulya dan mekarjaya, tolak reforma agrarian palsu Jokowi-JK dab wujudkan reforma agrarian sejati.(LLJ).