KBRI Damaskus Keluarkan 28 WNI dari Suriah ke Lebanon, Tiga Diantaranya Warga Banten

0
214

Jakarta,fesbukbantennews.com (6/11/2016) – Memasuki musim dingin di Suriah, KBRI Damaskus mengeluarkan sebanyak 28 (dua puluh delapan) orang WNI/TKI dari Suriah ke Lebanon dalam gelombang repatriasi ke-280. Para TKI yang direpatriasi tersebut berhasil dipulangkan setelah diperjuangkan kepulangan dan hak-haknya oleh KBRI Damaskus.  Setelah tiba di Lebanon, KBRI Beirut akan menguruskan pemulangan para WNI/TKI tersebut via Bandara Internasional Lebanon.

TKI di damaskus.
TKI di damaskus.

Sebagian besar para TKI tersebut berasal dari Jawa Barat dan NTB, sedangkan sisanya berasal dari Jateng, Jatim, Maluku dan Kalimantan Selatan. Sambil menunggu pesawat ke Indonesia, para repatrian akan ditampung di KBRI Beirut.  Repatriasi kali ini akan didampingi oleh staf KBRI Damaskus, Sdr. Rio Adam.

Berikut daftar nama repatrian:
1. Iis Yahya, Sukabumi;
2. Altiah Arpat, Serang;
3. Aminah Bt Samad Jamain, Karawang;
4. Darsiah Bt Sirajul Munir, Sumbawa NTB;
5. Desi Purwanti, Lombok Barat NTB;
6. Dian Stiatin Bt Sahiludin, Lombok Tengah
7. Ebah Bt Ijun Enong, Sukabumi;
8. Erma Wati Bt Dimah Muli, Lombok Tengah;
9. Eroh Asari Surbain, Serang;
10. Fatimah Bt Resad Name, NTB;
11. Hamdah Bt Mohamad Mustafa Pali, Serang;
12. Idah Endas Asli, Karawang;
13. Intan Rahmiyati Binti Abdullah, Majalengka;
14. Kanah Bt Kasman Rais, Tangerang;
15. Mariani Bt Yusran Usman, Sumbawa;
16. Masni Mansur, NTB;
17. Masuwah Tarmidi Tamid, Kalimantan Selatan;
18. Ombah Bt Jasim Asan, Banten;
19. Rahma Amelia Muhamad Djalal, Maluku Tengah;
20. Sahrawati Bt Sahudin, Sumbawa;
21. Sukarni Bt Sarkani Kijol, Cirebon;
22. Sumirah Bt Sarto Muntari, Wonosobo;
23. Tasini Robiayati, Cirebon;
24. Tenisi Bt Ilyas Warno, Cirebon;
25. Tidah Bt Wanba Darta, Subang Jabar;
26. Tini Sriani, Cirebon;
27. Uswatul Hasanah Bt Bunamin Jumali, Jember;
28. Yuliana Bt Sutiyo Suripto, Rembang.

Duta Besar RI di Damaskus, Djoko Harjanto, saat pelepasan repatriasi gelombang ke-280 (4/11) ini menegaskan bahwa pemulangan atau repatriasi WNI ini merupakan program yang telah berlangsung sejak tahun 2011 karena situasi keamanan di Suriah yang masih sangat mengkhawatirkan dan tidak mungkin kontrak kerja TKI diperpanjang lagi.

“Pemerintah RI telah menutup secara permanen pengiriman tenaga kerja untuk sektor perorangan ke seluruh negara di Timur Tengah, terlebih lagi Suriah karena sedang perang. Jangan ada yang kembali ke Suriah sebagai TKI setelah KBRI Damaskus susah payah memperjuangkan kepulangan,” ujar Dubes Djoko. “Oleh sebab itu, oknum yang terus menerus mengirimkan TKI ke Timur Tengah, khususnya ke Suriah harus ditindak tegas, karena terang-terangan melanggar undang-undang dan perikemanusiaan.”

Ditambahkan oleh Pejabat Konsuler merangkap Penerangan Sosbud KBRI Damaskus, AM Sidqi, bahwa KBRI Damaskus selalu mencari alternatif tercepat, teraman, dan terbaik untuk segera mengeluarkan seluruh WNI dari wilayah berbahaya Suriah.

“Sebelumnya langsung via Bandara Internasional Damaskus, pernah juga lewat Amman Jordania, kini lewat Beirut Lebanon. Yang penting keselamatan WNI lebih terjamin dengan secepatnya meninggalkan Suriah.”

Selain itu, sebanyak 13 (tiga belas) orang dari 28 peserta repatrian pada gelombang ke-280 ini, diduga kuat merupakan korban perdagangan manusia (tindak pidana perdagangan orang/TPPO).

“Perdagangan manusia merupakan kejahatan luar biasa lintas-negara. Pemerintah dan aparat penegak hukum di Indonesia tidak bisa tinggal diam menghadapi perdagangan manusia ke Suriah. Seolah para perempuan Indonesia tidak ada harganya dikirim ke negara yang masih dalam kondisi konflik seperti Suriah ini,” tegas Sidqi.

Sejak awal tahun 2016, KBRI Damaskus telah menangani dan memulangkan sebanyak 68 (enam puluh delapan) korban perdagangan manusia di Suriah, tetapi pengiriman masih terus berlangsung hingga hari
ini. (ast/LLJ).
(Sumber: Pensosbud KBRI Damaskus)