Pengacara Adik Atut Tantang ICW Bongkar Kasus Korupsi Rano

0
199

Serang,fesbukbantennews.com (4/9/2016) – Indonesia Corruption Watch (ICW) diminta untuk tidak subjektif dalam melihat persoalan korupsi di Provinsi Banten. LSM anti-korupsi itu dianggap terlalu menyudutkan keluarga mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. Sementara, Rano Karno yang dianggap bersih oleh ICW, ternyata disebut terlibat dalam pusaran korupsi yang menjerat Tubagus Chaeri Wardana.

Tb Chaeri Wardana (kiri) dan Tb Sukatma.
Tb Chaeri Wardana (kiri) dan Tb Sukatma.

Demikian hal itu diungkapkan kuasa hukum Tubagus Chaeri Wardana, Tb. Sukatma, dalam acara bedah buku berjudul ‘Dinasti Banten’ yang digelar di Rumah Dunia, Ciloang, Kota Serang, Sabtu (3/9/2016).

Dalam acara diskusi tersebut, Sukatma secara terbuka menantang ICW yang saat itu diwakili Ade Irawan sebagai narasumber, untuk membongkar keterlibatan Rano Karno dalam kasus korupsi. Ia mengungkapkan, Rano Karno yang saat ini menjabat Gubernur Banten, juga masuk ke dalam pusaran perkara korupsi Tubagus Chaeri Wardana.

“Laporan maupun bukti yang ada, yang dimiliki TCW (Tubagus Chaeri Wardana) sudah disetor ke KPK. Bukti dan saksi-saksi, semua sudah dalam proses pemeriksaan KPK, baik perkara TPPU maupun alkes,” kata Sukatma, mengungkapkan.

Sukatma menegaskan, Rano Karno terlibat dalam kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menjerat TCW. Perkara tersebut kini masih dalam proses dan akan dilimpahkan ke persidangan.  “Kalau perkara itu dilimpahkan (disidangkan), pasti itu bunyi, keterlibatan Rano Karno,” ujarnya.

Terkait bedah buku ‘Dinasti Banten’, Sukatma menilai acara yang digagas Golagong ini sangat kental muatan politik, karena menjelang Pilkada Provinsi Banten 2017.

“Kenapa harus jelang pilkada? Ayo, kalau mau bicara korupsi, saya tantang ICW untuk usut keterlibatan Rano,” kata Sukatma dalam forum diskusi tersebut.

Ia menegaskan, buku ‘Dinasti Banten’ yang ditulis Ade Irawan dkk, didiskusikan dan dibicarakan pada saat menjelang Pilgub Banten 2017.

“Ini arahnya pilkada. Walaupun tidak ada opini, tetapi ini sama saja mengarahkan bahwa jangan pilih keluarga Ibu Atut. Jadi kalau mau bicara lawan korupsi, saya juga harus melawan itu, tapi tidak dalam muatan politis, tutur Sukatma.

Menanggapi hal itu, Koordinator ICW, Ade Irawan mengatakan, bedah buku ‘Dinasti Banten’ sudah digagas jauh sebelum pilkada. “Saya dengan Haji Embay sudah gagas ini jauh sebelum pilkada. Hanya sekarang saja baru terealisasi dan ini memang diminta oleh masyarakat,” kata Ade menanggapi pertanyaan Sukatma.

Ade pun meminta kepada Sukatma untuk melaporkan jika memiliki data bahwa Rano Karno terlibat dalam pusaran korupsi yang dimaksud. “Kalau anda (Tb. Sukatma) punya data bahwa Rano ada dalam pusaran korupsi, ya silakan laporin. Saya tunggu seminggu,” ucap Ade.

Namun, Sukatma menegaskan, data-data yang berkaitan dengan keterlibatan Rano Karno sudah ada di KPK. “Kita serahkan ke KPK sebagai penegak hukum. Semua bukti-bukti, baik tertulis maupun verbal, saksi-saksi. Sudah diperiksa mulai dari A sampai Z. Termasuk ada bukti berapa kali Rano Karno menerima uang. Dan itu, dia yang aktif minta, bukan TCW yang sengaja memberikan,” ungkap Sukatma.

Diketahui, selain Ade Irawan, yang hadir menjadi narasumber dalam diskusi ini antara lain Tokoh Masyarakat Banten, Embay Mulya Syarief dan ekonom Syaiful M Ruky. Sementara mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiqurrahman Ruki dan Ketua DPW PPP Banten Agus Setiawan hadir sebagai peserta diskusi bersama tamu undangan lainnya. (LLJ)

 

 

Kiriman dulur FBn:Herdi