Bermain ‘Off Road’ di Jalan Perkotaan Ibukota Provinsi Banten

0
212

Serang,fesbukbantennews.com (18/7/2016) – Untuk bermain off road, warga Banten tak harus jauh-jauh mendaki gunung dan menempuh perjalanan hingga puluhan ataupun ratusan kilometer lagi.

Jalan rusak di kawasan Bogeg, Kota Serang, Banten.
Jalan rusak di kawasan Bogeg, Kota Serang, Banten.

Di sepanjang Jalan Raya Syekh Mohamad Nawawi Al-Bantani hingga Jalan Buntu, tepatnya di Desa Bogeg, Kota Serang, masyarakat dapat menikmati ‘off road’ di tengah kota.

Jalanan itu kondisinya berlubang dan berdebu. Bahkan jika hujan turun, akan menjadi becek dan licin dengan genangan lumpur dan air.

Jalan sepanjang 9 kilometer itu belum tersentuh pembangunan yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten.

“Disini kalau ujan becek, banjir. Kalau pas panas gini pasti ngebul (berdebu),” kata Candra (23), warga Desa Bogeg, Kota Serang, Banten, yang ditemui usai pulang kerja, Selasa (18/07/2016).

Pegawai swasta ini bercerita bahwa bahwa jalanan itu merupakan akses utama untuk menuju berbagai instansi, seperi kantor BNN, KPU Provinsi, Mapolda Banten, RSUD Banten, hingga Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).

Dirinya pun menuding bahwa pemerintah tak becus menyelesaikan pembangunan jalan tersebut. Karena telah bertahun-tahun lamanya kondisi jalanan rusak. Meski beberapa bagian telah diperbaiki, namun jalanan di wilayah Desa Bogeg kondisinya masih buruk.

“Masa bangun gini aja lama bener. Dari awal tahun ga selesai-selesai. Pas jam rame, pasti macet disini, soalnya udah tahunan jalan rusak,” terangnya.

Tak hanya rusak, kondisi jalanan pun gelap gulita saat malam tiba. Hanya lampu kendaraan dan lampu rumah warga yang menjadi penerang jalanan milik Provinsi Banten dibawah wewenang Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Banten.

“Ini ada yang udah di beton, ada juga yang belum. Kalau malem gelap ga ada lampu,” kata Endang (27), warga Kabupaten Lebak yang bekerja di Kota Serang, yang ditemui saat beristirahat di warung pinggir jalan, Selasa (18/07/2016).

Perlu diketahui bahwa jalan sejauh 9 kilometer itu baru dibangun sepanjang 2,3 kilometer dan selebihnya masih dalam kondisi buruk yang memakan anggaran mencapai Rp 700 miliar.(LLJ)