Gadis Pandeglang Penderita Kanker Payudara Butuh Bantuan, Irna Hanya Janji

0
376

Pandeglang,fesbukbantennews.com (21/6/2016) – Enam tahun mengidap kanker payudara, Cicih Agustini wanita cantik berumur 22 tahun warga Kampung Bayur, Desa Cimanis, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, hanya mampu pasrah di tempat tidur. Mau berobat tak punya biaya, sementara Bupati Pandeglang Irna Narulita hanya janji.

Cihong, memperlihatkan foto anakny yang menderita kanker payudara.(LLJ)
Cihong, memperlihatkan foto anakny yang menderita kanker payudara.(LLJ)

Anak kedua pasangan Cihong dan Neneng ini, kini kondisinya semakin parah, penyakit kanker ganas yang terus menyerang payudara sebelah kirinya hari demi hari digrogoti.

“Anak ini tekad sembuhnya tinggi, tapi karna keterbatasan biaya orangtuanya saat ini cuma dirawat seadanya dirumah,” kata Cihong (61) kepada wartawan, Senin (20/6/2016).

Kanker Payudara
Kanker Payudara

Cihong yang sehari hari bekerja sebagai kuli bangunan itu mengaku, anaknya sudah pernah membawa anaknya ke Rumah Sakit Adjidarmo Lebak pada tahun 2013, karna ada keterbatasan, pihak rumah sakit milik Pemkab Lebak itu meminta Cicih untuk dirujuk ke Rumah Sakit dr Drajat Prawiranegara Serang.

“Saya bawa ke rumah sakit Serang, cuma dikasih ruang inap, tanpa ada penanganan dari dokter, tiga hari saya pulang saja,” ujarnya.

Dengan keterbatasan biaya, orang tua Cicih memutuskan untuk melakukan penyembuhan dan perawatan anaknya dirumah, sambil berusaha mendatangi pengobatan tradisonal.

“Cicih kemarin ngomong saya saya. Pah, cicih mau sembuh sebelum lebaran, mau sehat, engga mau nyusahin mamah sama bapak lagi,” ucapnya, dengan air mata keluar dari bapak tiga orang anak itu.

Mendengar tekad anaknya tersebut, Cihong memberanikan diri untuk meminta bantuan kepada Bupati Pandeglang Irna Narulita dengan mendatangi kantor Pendopo Bupati Pandeglang beberapa bulan yang lalu.

“Waktu itu bupati menjanjikan akan membantu pengobatan, dengan syarat saya harus bikin dulu SKTM, dan BPJS,” katanya sambil memperlihatkkan buktinya.

Mendapatkan kabar baik tersebut, Cihong langsung membuat Surat Keterangan Tidak Mampu dan kartu BPJS Kesehatan. Namun setelah syaratnya dipenuhi, permasalaan pun muncul saat dirinya mendatangi Rumah Sakit Berkah Pandeglang, pihak dokter menyarankan agar anaknya dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta.

“Saya tagih janjinya, tapi tidak ada tanggapan, sampai sekarang saya bingung buat berangkat ke Jakarta, engga punya uang,”

Dirinya berharap, anak kesayanganya dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya, bahkan tak tega saat anaknya melakukan aktifitas seperti sholat harus memegang baju agar tak menyentuh payudara yang terus membusuk dan terus mengeluarkan cairan.(LLJ)