Keluarga Atut Kuasai Pilkada di Banten, Pengamat : Kebangkitan Dinasti

0
1233

Serang,fesbukbantennews.com (10/12/2015) – Kemenangan keluarga Ratu Atut Chosiyah dalam pilkada serentak di Banten, mengindikasikan bahwa merupakan pembentukan kembali dinasti yang hancur dan juga sebuah kemunduran demokrasi di Banten.

Ilustrasi.(net)
Ilustrasi.(net)

Demikian diungkapkan Pengamat Politik Untirta Banten Ikhsan Ahmad, usai keluarnya hasil hitung cepat yang memenangkan keluarga Atut di Banten, Rabu (9/12/2015) kemarin.
“Ini sebuah hegemoni politik yang ditopang oleh birokrasi prosedusural, ditopang juga oleh kapitalistik politik, secara fulgar masyarakat diperlihatkan sebuah demokrasi yang berkasta, siapa yang punya modal, uang berkuasa, jelas ini sebuah kemunduran demokrasi Banten,” katanya.
Dampaknya dari terbentuknya kembali Dinasti politik di Banten akan membuat kemajuan disegala bidang tersendat bahkan makin terpuruk.
“Akibatnya banten akan terseok-seok disegala bidang, masa depan banten menjadi lebih baik sulit tercapai, ujungnya masyarakat lagi yang akan dikorbankan,” jelasnya.

Anak, dan menantu Tubagus Chasan Shohib kini mempunyai kans lebih setelah unggul diperolehan berdasarkan penghitungan cepat (Quick Count). Dan berpeluang besar menempatkan jabatan strategis di empat wilayah Kabupaten/Kota di Banten.
Berdasarkan data yang diperoleh, Istri Tubagus Chairi Wardana, Calon Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany unggul dibandingkan dua lawannya dengan memperoleh 60.46 persen. Suami Andiara Hikmat Tomet (Anak Ratu Atut), yakni Calon Wakil Bupati Pandeglang Tanto W Arban mememperoleh 70.02 persen. Adik kandung Atut, Ratu Tatu Chasanah yang maju menjadi Bupati Serang memperoleh 60.08 persen.

Ratu Tatu Chasanah mengaku bersyukur atas kemenangan yang diraih oleh keluarganya di Pilkada Serentak tahun 2015.

“Artinya kami masih bisa mempertahankan kemenanganya sesuai dengan pemilihan legislatif tahun 2014, dan dipercaya oleh masyarakat, masyarakat sudah pintar, saat ini melihat figur,” ujar Tatu.

Menurut Tatu, seluruh kader yang memenuhi syarat bisa maju menjadi pemimpin daerah, tak mesti dari keluarganya. Dirinya mengaku akan selalu selalu mengikuti kebijakan Partai Golkar. Jika partai memerintahkan, kami akan kembali kerja. “Kemenangan ini modal nanti untuk pilkada selanjutnya (pilgub),” tukas Tatu.(dhow/LLJ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here