Serang,fesbukbantennews.com (30/10/2015) – Terkait kasus dugaan pencabulan dosen FKIP Untirta ke mahasiswi berinisial TIP, Forum Komunikasi Alumni (FOKAL) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) meminta Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan (LBH APIK) untuk meminta maaf. Lantaran melakukan somasi terhadap Rektor Untirta atas dugaan asusila yang belum jelas kebenarannya.
Kepada FBN, koordinator Fokal Untirta, Adityawarman mengatakan, pihaknya mendukung penuh sikap rektor Untirta dengan tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah atas permasalahan yang belum jelas kebenarannya.
“Kami mendukung sikap Rektor Untirta untuk menjunjung tinggi azaz praduga tak bersalah, masalah ini kan belum jelas kebenarannya” kata Adit, Jumat (30/10/2015).
LBH Apik, jelas Adit, telah mencoreng nama baik almamater Untirta, karena hanya membangun opini tanpa melakukan langkah hukum yang jelas, dia mempersilahkan LBH Apik untuk melaporkan tindakan oknum dosen yang diduga melakukan tindakan asusila tersebut.
” Silahkan laporkan kepada pihak kepolisian oknum dosennya, kalau memang dia bisa membuktikan kebenaranya, but km jangan malah membangun opini yang mencemarkan seluruh nama baik untirta” jelasnya.
Oleh karena itu, karena kebenaran dugaan asusila belum jelas, maka pihaknya meminta LBH Apik untuk meminta maaf secara tertulis melalui media massa atas tindakanya tersebut kepada seluruh civitas akademika Untirta.
” Kami hanya meminta LBH Apik untuk segera meminta maaf secara tertulis melalui media massa baik cetak atau media online” tegasnya..
Sebelumnya kasus tersebut mulai menyeruak setelah adanya selebaran pengaduan seorang perempuan berinisial TIP kepada LBH APIK Banten yang beredar luas dengan nomor surat: SK/10/LBH APIK Banten/2015. Yang menuding dosen FKIP Untirt berinisial AH melakukan pencabulan terhadap mahasiswi berinisial TIP saat melakukan bimbingan skripsi.(LLJ)
