Serang,fesbukbantennews.com (21/10/2021) – Sebagai bentuk protes truk sampah dari Kota Tangsel yang sudah mencemari lingkungan. Terutama, dijalur perlintasan truk pengangkut sampah,warga Kecamatan Taktakan, Kota Serang menghadang truk yang membawa sampah dari Kota Tangerang Selatan menuju TPA Cilowong pada Rabu (20/10/2021) malam.
“Itu airnya keluar dari mobil truk sampah, kita masyarakat kecil menikmati baunya yang luar biasa, dari pagi sampai malam 24 jam,” kata Lilis (35) warga Jakung, Taktakan, Kota Serang kepada wartawan. Kamis (21/10/2021).
Bau yang timbul dari ceceran air lindi itu menyebabkan warga tak nyaman hingga mengganggu kesehatan.
“Baunya itu didalam kamar ajah kecium. Apalagi diluar rumah, sudah satu bulan lebih kita makan gak nafsu, seseknya juga,” ujar Lilis.
Warga lainnya, Agus Rohman meminta kepada Pemerintah Kota Serang untuk menghentikan perjanjian kerja sama pembuangan sampah 400 ton per hari ke TPA Cilowong.
“Kami menuntut agar pemerintah kalau bisa ditolak sampah tangsel itu,” ujar Rohman.
Menurut warga RW 02 di Lingkungan Cilowong itu, kerjasama pemnbuangan sampah itu sudah dinilai merugikan masyarakat.
Masyarakat sekitar banyak yang mengeluhkan, dan terganggu adanya aktifitas hilirmudik kendaraan truk yang membawa sampah selama 24 jam.
Bahkan, warga mengeluhkan kesehatannya. Ada yang sakit kepala, sesak napas karena baunya menyengat hingga kedalam rumah.
“Kami protes karena baunya, baunya terlalu menyengat. Di jalan airnya dari sampahnya mengalir ke rumah warga, karena sepanjang jalan banyak rumah,” ujar Rohman.
Untuk diketahui, perjanjian kerjasama mengenai pembuangan sampah antara Pemkot Serang dan Tangerang Selatan (Tangsel) ditandatangani oleh kedua pemerintah itu pada tanggal 27 April 2021.
Kesepakatan itu akan berlangsung selama tiga tahun dengan kompensasi Rp175 ribu per ton sampah.
TPA Cilowong di Kecamatan Taktakan menampung sampah 400 ton sehari dari Kota Tangsel.
