9.200 Massa FPI Banten Siap Berangkat ke Papua

0
2179

Lebak,fesbukbantennews.com (23/7/2015) — Sebagai bentuk dasar simpati kepada umat Islam pasca pembakaran Masjid Tolikara saat Shalat Idul Fitri 1436 Hijriyah, di Kota Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, 17 Juli 2015 lalu, sebanyak 9.200 massa Jihadi Front Pembela Islam (FPI) Banten siap diberangkatkan ke tanah Papua.

Massa FPI Banten
Massa FPI Banten

“Kami sudah menyiapkan pasukan jihadi dan tinggal menunggu intruksi dari pimpinan. Kami  siap diberangkatkan ke tanah Papua bentuk solidaritas kepada umat muslim atas insiden orang kafir yang membakar Masjid Tolikara beberapa hari lalu,” kata Ketua DPD FPI Banten, Muhamad Fahru Roji.

Hal itu diungkapkannya kepada wartawan, sesaat sebelum Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar  mengunjungi kediaman Imam FPI Banten, KH. Qurthubi Zaelani di Jalan Raya Cipanas-Warung Banten, tepatnya di Kampung  Banjar Pahingeun, Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak pada Rabu (22 Juli 2015).

Menurut Fahru Roji, Papua merupakan wilayah konflik yang dimanfaatkan oleh kalangan kaum kafir untuk menguasai wilayah tersebut dari orang muslim. Untuk itu, pihaknya dan Laskar  FPI sangat membenci tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh kaum kafir.

“Saya mendesak kepolisian untuk segera mengambil tindakan tegas  kepada pelaku pembakaran Masjid Tolikara untuk diadili seberat-beratnyanya,” pintanya.

Karena menurutnya, pembakaran masjid merupakan pelecehan terhadap umat muslim. Bukan hanya FPI, melainkan seluruh umat muslim yang ada di Dunia ini. Dijelaskan Fahruroji, dari 9.200 Laskar FPi yang akan bernagkat ke Papua terdiri dari 155 kecamatan. Dimana setiap kecamatan mengutus 10 laskar yang sudah terdata.

“Yang paling banyak di Banten Selatan mencapai 166 laskar itu hanya satu kecamatan. Tapi kami sudah menghimbau kepada seluruh laskar FPI untuk tidak boleh melakukan aksi, apabila melakukan aksi maka di sebut penghianat,” tandasnya. Seraya mengajak semua umat islam untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam pernyataan FPI, pihaknya menunggu tindakan dari penegak hukum.”Kalau penegak hukum bertindak tegas kita akan mendoakan. Tapi, kalau penegak hukum hanya berdoa maka kita yang akan bertindak,” tegas Fahruroji.

Sementara Imam FPI Banten, KH. A. Qurthubi Zaelani mengaku, pihaknya mengaku sebagai pimpinan sudah terobati setelah membaca di media sosial tentang pernyataan Kapolri terkait pembakaran Masjid Tolikara di Papua.

“Pernyataan kapolri tersebut bisa meredam amarah anggota FPI. Namun, jika tidak ada pernyataan Kapolri tidak menutup kemungkinan itu akan menjadi bencana bagi kaum kafir di Papua atau pun yang terdekat,” ujar Pimpinan Pondok pesantren Salafiyah Al-Futuhiyah .(mudhof/LLJ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here