Berstatus Sehat, Masyarakat Diminta Gotong Royong untuk Menabung di Bank Banten

0
347

Serang,fesbukbantennews.com (16/6/2021) – Ditandai dengan transisi pengembalian Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dari Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) ke PT Bank Global Development (BGD) atau Bank Banten serta pencabutan status BDPK oleh OJK, Bank Banten dinilai mulai keluar dari keterpurukan.

Wakil Ketua DPRD Banten Bahrum (tengah) saat berdiskusi dengan Pokja Wartawan Banten, Rabu (16/6/2021) .

Penilaian status bank banten menjadi bank sehat melalui rangkaian panjang  mulai penyertaan modal, kemudian pergantian jajaran direksi, hingga pencabutan status BDPK oleh OJK.

Wakil Ketua DPRD Banten Bahrum mengatakan, pemindahan kembali RKUD merupakan momen fenomenal yang tepat untuk membangkitkan giroh bisnis Bank kebanggaan rakyat Banten tersebut.

“Masyarakat Banten bisa kembali bereuphoria, bergembira dapat menerima satu wadah BUMD dalam kontek perbankan daerah ini bisa berjalan secara efektif, dan harapan ini bisa terlaksana secara optimal agar bisa dimanfaatkan oleh rakyat dalam segala sektor,” ujar Bahrum kepada wartawan, Rabu (16/6).

Politisi PDIP ini menekankan usai di cabut status BDPK Bank Banten harus bertindak cepat untuk berakselerasi demi memulihkan kepercayaan nasabah hingga meyakinkan agar masyarakat Banten nenanamkan jiwa rasa memiliki terhadap Bank Plat merah tersebut.

“Secara otomatis jika sudah banyak masyarakat memberikan kontrubis atau menanam usaha dengan menambung, memberikan deposito, saham, dan sebagainya saya pikira ini akan berdaya guna bagi Bank banten untuk bersaing dikancah bisnis,” katanya.

Untuk itu, Bahrum  menekankan seluruh komponen untuk bersama-sama memberikan jasa keuangan atau financial baik sifatnya tabungan, simpan, pinjam, usaha penyertaan modal kepada Bank Banten.

“Saya memberikan suport kepada masyarakat agar pemulihan ini tidak bersifat standarisasi, tak cukup pemindahan RKUD saja tapi perlu peningkatan laba bank melalui rasa memiliki masyarakat tehadap bank daerah sendiri,” ungkap Bahrum.

Bagi Bahrum, seluruh elmen masyarakat bisa berkontribusi membantu pemulihan bank  diawali dengan RKUD simpanan di bank lain harus segera dipindahkan ke Bank Banten.

“Nah inilah kita sama-sama agar Bank ini tidak bangkrut, bagaimana bisa pulih dengan cepat bila kita sendiri tidak peduli. Maka kita harus andil ajak keluarga agar menaruh tabungan, deposito di Bank Banten,” katanya.

Bahrum menjelaskan, manajemen Bank Banten harus bisa pulih lebih baik lagi dan mampu bersaing dengan bank-bank baik dikancah bank daerah maupun nasional.

Bila itu tercapai, maka Bank Banten akan menghasilakn kontrubusi besar bagi pembangunan daerah dari laba-laba yang telah dilakukan oleh pihak bank Banten sendiri.

Selain itu, bagi Bahrum, jajaran direksi dan komisari Bank Banten harus melakukan ekspansi membantu permodalan sektor UMKM, usaha-usaha yang bersifat dapat dimanfaatkan dalam siklus perpuratan keuangan antaran rakyat dengan bank sendiri.

“Masyarkat Banten ini sudah sangat cerdas dan cukup kompetitif dalam bersaing usaha baik sektor pertanian, perikanan, maupin jasa. Ini perlu ada semacam prodak Bank Banten agar bisa menarik perhatian mereka,” jelasnya.

Jadi, sambung Bahrum, kalau Bank Banten hanya mengandalkan permodal dari pemodal-pemodal besar kurang begitu bagus.

“Kita juga butuh untuk membantu perekonomian UMKM agar mereka bisa bangkit, mungkin bisa bekerjasama dengan bank melalui langkah dann program yang harus duluncurkan Bank Banten,” katanya.

“Kalau itu terjadi di kalangan UMKM ini sangat bagus, karena seluruh jasa financial yang dilakuian oleh para pemangku UMKM itu akan menaruh uangnya di Bank banten,” imbuhnya.

Bahrum juga meminta Bank Bantem hingga pemangku kepentingan baik Gubernur maupun jajaran pemerintah Banten untuk membujuk delapan Kabupaten dan Kota di Banten ikut berkontribusi dalam menanamkan modal di Bank Plat merah tersebut.

“Ini cara yang cukup elegan, humanis agar 8 Kabupaten dan Kota bisa memberikan saham, atau memindahkan RKUD dari BJB ke Bank Banten,” ujarnya.

Bahrum memastikan bila seluruh daerah  menanamkan saham maka Bank Banten akan pulih dengan cepat

Dengan begitu, Bahrum meyakini Bank Banten akan mampu bersiang dengan BJB yang sekarang sudah besar dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat.

“Target itu yang utama karena kalau kita lihat potensi 8 Kabupaten dan Kota di Banten bisa mencapai Rp38 triliun lebih bila menanamkan saham setiap tahun,” cetusnya.

Selain masyarakat, para pemangku kepentingan harus bersama-sama berkolaborasi untuk membujuk seluruh daerah agar bersedia memindahkan RKUD ke Bank Banten.

“Ada kepentingan politis dari pak Gubernur untuk merangkul Kabupaten dan Kota sama-sama mempropaganakan bahwa Bank Banten adalah milik kita dan keuntuangannya milik kita semua,” katanya.

“Jadi, ini akan memberikan magent yang besar bila semua daerah memberikan atau nenanamkan saham ke Bank Banten,” pungkas Bahrum.