Solusi Informasi Digital Bidang Kesehatan Pada Era Pandemi di 2021 (oleh: Nurul Auliah*)

0
305

Serang,fesbukbantennews.com (27/12/2020) – Hingga akhir tahun 2020, instansi atau badan kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, hingga Apotek, bergulat dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung. Mereka harus menyesuaikan tingkat operasional untuk terus memenuhi aspek lain dari misi perawatan. Mereka juga harus mulai menentukan dan mempersiapkan masa depan perawatan di tengah ketidakpastian ekonomi, peraturan, dan sosial. Seperti apa lanskap pasca Covid-19? Bagaimana sistem kesehatan dapat mengatasi berbagai kemungkinan tantangan? Apa saja peluang untuk merevolusi perawatan? Penyedia layanan daring harus memahami konsekuensi dari fungsi dan agenda kesehatan secara digital, dan bagaimana teknologi informasi dapat mengatasi tantangan dan peluang di era “normal baru” nantinya. Untuk mengembangkan pemahaman ini, sistem kesehatan dapat mencapai integrasi dan transformasi klinis melalui teknologi informasi. Agenda kesehatan digital pada 2021 yang sebentar lagi akan datang perlu berfokus pada tiga area menyeluruh: 1) Mengembangkan perawatan virtual; 2) Mengatasi dampak finansial dari pandemi; dan 3) Informasi pengelolaan krisis.

Nurul Auliah .

Perawatan Virtual

Selama periode April hingga Oktober 2020, volume kunjungan daring masyarakat pada media instansi kesehatan meningkat secara dramatis karena pasien berusaha mendapatkan pelayanan perawatan dengan aman. Pandemi Covid-19 mengubah perilaku masyarakat Indonesia di dunia maya. Hasil riset Lifepal mencatat peningkatan kunjungan yang drastis ke situs-situs kesehatan bersamaan dengan merebaknya virus Corona di Tanah Air. Sejak April 2020, traffic situs-situs tersebut mulai mencatatkan pertumbuhan kunjungan, namun trennya masih menurun. Bahkan banyak petugas instansi kesehatan melihat volume kunjungan terhadap situs website dan jaringan informasi seperti whatsapp, telepon kantor, surat elektronik, meningkat 50 hingga 175 kali lipat. Peningkatan ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat, sering kali dalam beberapa hari atau paling lama berminggu-minggu.

Penyedia layanan kesehatan dengan tergesa-gesa membangun “jembatan” sementara, yang dibangun dengan alat digital dan solusi operasional yang tidak cukup kuat untuk mempertahankan tingkat penggunaan ini secara permanen. Pada saat yang sama, pasien telah mengharapkan situs kesehatan yang efektif, tepat guna, kemudahan komunikasi pelayanan kesehatan. Sisi lain, banyak instansi penyedia situs kesehatan telah merasa memberikan informasi perawatan terbaik melalui teknologi. Model integrasi perawatan dari perawatan langsung menuju virtual ini sebagai tantangan. Pola pelayanan informasi mencakup database pasien, dokter, konsultasi, jadwal perawatan, dan sebagainya harus tercakup ke dalam media instansi tersebut. Model perawatan virtual masuk dalam kategori informasi digital era pandemi, yang di dalamnya memerlukan SDM berintegritas, totalitas, dalam memenuhi standar pelayanan kepada pasien atau calon pasien.

Perawatan Kesehatan, Transformasi Digital, dan Efisiensi Operasional
Karena perawatan virtual sekarang menjadi bagian dari normal baru, sistem kesehatan harus membangun jembatan yang kokoh dan permanen yang mencakup struktur dan proses organisasi, keuangan, dan klinis. Sistem kesehatan perlu mengintegrasikan teknologi informasi kesehatan dengan catatan kesehatan elektronik, menetapkan protokol klinis, memperoleh jadwal untuk kunjungan situs kesehatan, dan mengubah proses praktik dokter dan rumah sakit untuk mendukung situs kesehatan. Sistem yang menerapkan pendekatan terhadap situs kesehatan, mereka harus menyadari bahwa informasi digital masuk dalam komponen dari dua strategi kesehatan digital yang lebih luas:

1) Memastikan bahwa pelayanan kesehatan dan perawatan diberikan dalam pengaturan yang tepat; 2) Menciptakan pengalaman pasien atau calon pasien yang efisien melalui akses situs kesehatan digital; 3) Untuk pasien yang dirawat, sistem dari situs kesehatan harus memastikan bahwa pasien dirawat di tempat yang paling tepat. Misalnya, memberikan manajemen perawatan kronis melalui layanan kesehatan di rumah agar mengurangi kunjungan ke kantor dokter.
Perawatan virtual dapat membantu memajukan upaya untuk mengelola perawatan pasien di seluruh rangkaian agenda pemerintah untuk mengurangi risiko penularan Covid-19. Pemantauan jarak jauh dapat memindahkan banyak manajemen ke rumah. Situs kesehatan dapat memungkinkan akses ke konsultasi spesialis untuk pasien tanpa harus membawa pasien ke pusat kesehatan.

Pendekatan Kesehatan Digital

Pandemi telah meningkatkan ketergantungan konsumen pada teknologi digital untuk banyak aktivitas sehari-hari mereka. Kini, kebutuhan masyarakat untuk bekerja dari rumah dimudahkan dengan adanya aplikasi jejaring video grup online seperti Zoom. Begitupun Konsumen berharap pengalaman kesehatan digital mereka akan sama efektif dan mudah digunakan. Untuk memenuhi harapan ini, sistem kesehatan perlu menggandakan upaya “pintu depan digital” mereka, memungkinkan pasien untuk menangani interaksi rutin seperti menjadwalkan janji temu, membayar tagihan, mencari dokter, memperbarui pengobatan, menemukan jawaban atas pertanyaan kesehatan, dan menavigasi sistem kesehatan itu sendiri. Banyak sistem kesehatan yang secara kualitas menawarkan kemampuan ini sekarang, serta melalui portal pasien dengan antarmuka pengguna. Namun disukai atau tidak, masih banyak situs kesehatan (terutama situs pelayanan kesehatan) sering tidak jelas dan kinerja yang tidak menentu. Mereka harus berkembang untuk pemaksimalan pelayanan di 2021.

Pada sentimen lain bagi pelaku usaha kesehatan, untuk mendukung program pemerintah dalam penanggulangan Covid-19, sistem kesehatan perlu kalanya dalam meningkatkan investasi mereka dalam beberapa kemampuan kesehatan digital seperti:
a) analisis yang memungkinkan mereka untuk memeriksa calon pasien berdasarkan penyakit,
b) pertanggungan asuransi dan dokter,
c) biaya dan kualitas perawatan. Selain mengelola pendapatan dalam kondisi normal baru, sistem kesehatan akan meningkatkan fokusnya pada pengurangan biaya dan pembatasan anggaran. Untuk mengurangi beban biaya, sistem kesehatan harus benar-benar meninjau peluang untuk menerapkan alat kesehatan digital untuk merampingkan operasi klinis dan administratif. Mereka juga harus terus meningkatkan kegunaan catatan kesehatan elektronik untuk mengurangi efek frustrasi dokter dan memastikan bahwa mereka memasukan informasi dengan benar. Dan mereka harus meningkatkan kemampuan analitik untuk memahami biaya perawatan dan produktivitas.

Selama pandemi, banyak sistem kesehatan menemukan kekurangan dalam kemampuan analitik mereka. Kualitas data tidak merata, analisis memakan waktu terlalu lama, dan model prediksi tidak cukup komprehensif. Manajer dan dokter sering kurang terlatih dalam menggunakan data. Saat mereka menyesuaikan diri dengan keadaan normal baru, sistem kesehatan akan berusaha untuk memperbaiki kekurangan ini. Pada saat yang sama, sebagai bagian dari pengurangan biaya, fungsi kesehatan digital itu sendiri akan berada di bawah tekanan untuk beroperasi dengan sumber daya yang lebih sedikit. Tekanan ini akan menghasilkan upaya untuk menggabungkan beberapa contoh aplikasi teknologi (misalnya, lima sistem TI yang berbeda untuk ruang operasi di lima rumah sakit sistem kesehatan atau lima lisensi terpisah untuk sistem yang sama dari vendor yang sama). Memulai upaya untuk mengoptimalkan kinerja aplikasi yang ada dan bukan menggantinya dengan terus memperbarui atau merekayasa ulang alur kerja klinis. Terakhir, memanfaatkan kemampuan vendor untuk mendukung implementasi secara virtual daripada mempekerjakan banyak staf.

Menjadikan Aspek Manajemen Krisis Permanen

Selama puncak pandemi, sistem kesehatan secara strategis meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan mereka untuk menghadapi tantangan seperti kekurangan alat pelindung diri, tingginya pemanfaatan unit perawatan intensif, dan protokol untuk merawat pasien dengan aman. Urgensi krisis juga menyebabkan eksperimen cepat dengan cara-cara baru untuk mengelola proses klinis dan operasional. Di saat seperti ini, sistem kesehatan mengembangkan cara baru untuk melakukan telework, menerapkan penggunaan sistem chat untuk menanggapi pertanyaan dan kekhawatiran pasien, dan berkolaborasi antar organisasi untuk mengoordinasikan perawatan di seluruh wilayah.
Kemajuan dalam kecepatan pengambilan keputusan dan kemampuan bereksperimen ini tidak boleh berhenti begitu pandemi mereda. Sistem kesehatan harus berusaha untuk terus memperkuat progress dalam kemampuan organisasi. Bahkan tanpa krisis yang mendorong seperti saat ini, sistem kesehatan harus meninjau cara terbaik untuk mengidentifikasi dan melakukan eksperimen dengan teknologi kesehatan digital baru secara cepat dan efisien, dan cara membuat keputusan tersebut dengan cepat sambil memastikan bahwa keputusan tersebut bijaksana dan didukung secara politik.

Akselerasi telah menjadi dampak pandemi yang paling menonjol pada strategi digital sistem kesehatan. Sebelum pandemi, sebagian besar sistem kesehatan memiliki inisiatif untuk mengejar kualitas situs pelayanan kesehatan, menerapkan aplikasi yang mendukung perawatan berbasis nilai, meningkatkan integrasi di seluruh pengaturan perawatan, meningkatkan pengalaman pasien melalui penerapan “aplikasi digital”, dan mengurangi biaya konsumen. Kerangka waktu untuk menyelesaikan inisiatif ini sekarang akan dikompresi secara signifikan yang mungkin akan membutuhkan waktu beberapa tahun untuk mencapainya. Akselerasi strategi digital yang dipicu pandemi ini menjadi pengamatan beberapa pihak.

Setelah mendapatkan garis kinerja digital selama gelombang Covid-19, instansi kesehatan akan menjadi mitra yang lebih strategis untuk sistem kesehatan bagi masyarakat luas. Profesional TI kesehatan harus mengukur situs pelayanan informasi dengan cepat dan menyediakan analitik yang diperlukan guna mengelola dampak lonjakan pada operasi klinis. Meskipun krisis kesehatan masyarakat ini secara tragis telah merenggut nyawa, mata pencaharian, dan perasaan masyarakat, kita masih memiliki kekuatan untuk membentuk apa yang akan terjadi selanjutnya. Covid-19 telah memaksa para pelaku pelayanan kesehatan dan dokter untuk bergerak lebih cepat, bekerja lebih cerdas, dan mengambil pendekatan yang lebih fokus untuk pengambilan keputusan strategis daripada sebelumnya. Solusi dan teknologi kesehatan digital akan memainkan peran penting dalam pekerjaan sulit dalam mengoptimalkan proses dan sistem untuk efisiensi yang lebih besar, kelangsungan finansial, dan hasil yang lebih baik. Melalui pandemi tidak terduga ini, ada peluang yang sangat besar untuk menciptakan normal baru yang merupakan peningkatan signifikan dari normal lama.(LLJ).

*NURUL AULIAH, MAHASISWI PASCASARJANA JURUSAN MAP UNTIRTA