Pemkab Serang Sangat Mendukung Pembangunan Taman Kehati oleh Masyarakat Desa Kadubereum Padarincang

0
1129

Serang, fesbukbantennews. com (13/7/2020) – Pemkab Serang sangat mendukung pembangunan Taman Kehati yang bakal melestarikan berbagai puluhan jenis flora dan fauna langka oleh Kelompok masyarakat Desa seluas 6,5 hektare di Kampung Pasitceuri, Desa Kadubereum, Kecamatan padarincang, Kabupaten Serang, Banten.

Bupati Serang Rt Tatu Chasanah kepada FBn mengatakan, dengan terbentuknya Taman Kehati yang diinisiaasi oleh Masyarakat, LSM Rekonvasi Bhumi, dan perusahaan Chandra Asri di Kampung PasirCeuri, Desa Kadubeureum kecamatan Padarincang akan menambah destinasi wisata di Kabupaten Serang.

“Pemkab Serang sangat mendukung pembangunan Taman Kehati di Desa Kadubereum Padarincang ini. Dengan demikian bertambah lagi destinasi wisata di Kecamatan Padarincang, yang akan memberikan dampak positif untuk perekonomian masyarakat di Kecamatan Padarincang, “kata Tatu Chasanah, Minggu (13/7/2020).

Pemkab Serang, tegas Tatu, akan memberikan dukungan untuk pengembangan
destinasi wisata Taman Kehati ini.” Kita akan berikan dukungan untuk kegiatan ini, “tukas Tatu.

Untuk diketahui, di Kabupaten Serang, bukan hanya Cagar Alam Rawa Danau yang memiliki ± 131 jenis keanekaragaman hayati.Bahkan di kawasan Desa Kadubereum, kecamatan Padarincang pun memiliki keanekaragaman hayati. Bahkan termasuk keanekaragaman hayati yang Langka.

Diantaranya untuk jenis burung: Elang brontok (Nisaetus cirhatus) dan Elang ular bido (Spilornis cheela). Sawo (Manilkara zapota), Gandaria (Bouea macrophylla), Huni (Antidesma bunius) dan Jamblang (Syzygium cumini). Untuk bunga:Nusa Indah (Mussaenda pubescens) ,Saberna Hijau (Zebrina Pendula) dan Bunga Tahi Kotok (Tagetes).

Terdapat 40 jenis burung dari 24 suku, yang teramati di Taman Kehati Desa Kadubereum;
Dari indeks keanekaragaman dan indeks kemerataan menunjukkan hasil yang tinggi sehingga bisa dikatakan komposisi tumbuhan di Taman Kehati Desa Kadubereum masih mendukung populasi burung-burung di alam.

Oleh karenanya, untuk meningkatkan keanekaragaman hayati dan mendukung konservasi flora dan fauna di luar kawasan hutan, masyarakat kadubereum membangun Taman Kehati di tanah milik masyarakat seluas 6,50 hektare di Kampung Pasirceuri, Kadubereum. Meskipun di kawasan tersebut pernah dibangun Taman Kehati seluas 0,5 hektare oleh Pemkab Serang namun karena tak diurus akhirnya mati.

Masyarakat Kadubereum bekerjasama dengan PT Chandra Asri dan dinisiasi LSM Rekonvasi Bhumi sudah membentuk kepengurusan pengelolaan Taman Kehati tersebut dan mulai menata lokasi yang letaknya sekitar 1 kilometer dari Jalan Raya.

Direktur Eksekutif LSM Rekonvasi Bhumi NP Rahadian mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan “Restorasi Keanekaragaman Hayati Flora dan Fauna di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidanau Provinsi Banten”, untuk melestarikan jenis keanekaragaman hayati tertentu yang ada di kawasan DAS Cidanau.

Sedang tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan, yakni meningkatkan jumlah dan jenis keanekaragaman hayati tertentu di kawasan yang menjadi lokasi restorasi keanekaragaman hayati di DAS Cidanau.
Meningkatkan kualitas lingkungan di kawasan yang menjadi lokasi restorasi keanekaragaman hayati di DAS Cidanau.

“Dan yang paling penting,meningkatnya partisipasi dan pendapatan masyarakat yang lahannya menjadi lokasi restorasi keanekaragaman hayati di DAS Cidanu,” Kata NP Rahadian, Jumat (9/7/2020).

Masyarakat, jelas NP Rahadian, selain mendapatkan pemasukan dari pembayaran jasa lingkungan kehati, juga mendapatkan pemasukan dari wisatawan yang masuk ke lokasi tersebut.

Tokoh masyarakat Desa Kadubereum yang juga ketua RW setempat Ust Abdullah mengatakan masyarakat kadubereum bukan hanya setuju, bahkan pihaknya selain sudah membuat kepengurusan juga mulai menata lokasi Taman Kehati. Namun pihaknya masih menunggu Perdes dari pihak desa sebagai dasar hukum pengelolaan Taman Kehati di Pasir Ceuri.

“Kita sangat senang dengan pembangunan Taman Kehati ini, selain melestarikan hutan kita, juga akan menumbuhkan ekonomi masyarakat, ” Katanya.

Sementara, pihak aparat Desa Kadubereum menjelaskan , pihaknya masih menyusun Perdes tersebut. Karena Perdes tak sekonyong-konyong dibuat oleh pihak Desa.Tapi harus ada keterlibatan masyarakat juga untuk menerbitkan perdes.

“Perdes tersebut masih dalam proses, namun selain perlu melibatkan masyarakat, kita masih fokus dalam menghadapi covid, diantaranya soal penyaluran, ” Kata Sekretatis Desa Cibereum,

Sementara, Camat Kecamatan Padarincang Gunawan, ditemui di kantornya mengaku sangat senang dan sangat mendukung.

‘Padarincang itu seperti ayam bertelur emas, kaya keanekaragaman, dan pembangunan Taman Kehati akan mendongkrak ekonomi masyarakat. Tinggal keseriusan masyarakat nya saja.kami pihak Kecamatan sangat mendukung dan akan membantu, “tegas Gunawan.

Disinggung mengenai belum adanya Perdes, camat Padarincang mengatakan, badan hukum untuk pengelolaan Taman Kehati di Kadubereum, bisa menggunakan Perdes atau kelompok masyarakat berbadan hukum yang didaftarkan ke Kemenhukham.

” Perdes dan kelompok masyarakat yang berbadam hukum bisa dijadikan paying hukum untuk pengambilan retribusi, “tukasnya.(LLJ).