Jelang Penerapan New Normal, Kasus Positif Covid-19 di Kota Serang Betambah

0
4920

Serang, fesbukbantennews.com (28/5/2020) – Jelang pemberlakuan penerapan konsep tatanan kehidupan baru atau new normal Kasus Positif covid-19 di Kota Serang bertambah. Terbaru, dua warga dari Kelurahan Curug dan Unyur terkonfirmasi positif Covid-19. 

Peta Identifikasi Sebaran Covid-19 di wilayah Kota Serang, Kamis (28/5/2020).

Dalam rilis yang dikeluarkan oleh tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Serang, dua orang tersebut yakni LM (20) seorang wanita asal Kelurahan Curug, Kecamatan Curug dan WU (54) pria dari Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang. 

LM yang merupakan karyawati pada perusahaan swasta P, di kawasan Kabupaten Tangerang yang diduga terpapar dari lingkungan kerjanya. 

Sementara itu, WU (54) seorang yang tidak bekerja diduga terpapar karena kontak langsung dengan pasien Covid-19.

Jurubicara Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Kota Serang Hari W Pamungkas menuturkan, sebelumnya, kedua pasien tersebut sudah dilakukan swab test.

“Untuk LM sendiri sudah melakukan swab test mandiri ditempatnya bekerja pada 8 Mei lalu, sedangkan  WU melakukan swab pada tanggal 18 April,” terang Hari, Kamis (28/5) malam.

Hari menjelaskan bahwa untuk LM sendiri masuk kedalam cluster penyebaran PT.PEMI sedangkan WU sendiri masuk kedalam cluster penyebaran Kabupaten Pandeglang.

“LM itu dari cluster PT.PEMI kemudian WU itu cluster pandeglang ( jamaah tabligh dari bangladesh),” jelasnya.

Dengan adanya penambahan dua kasus ini, maka semakin menambah panjang pasien yang terjangkit Covid-19 di Kota Serang, yakni menjadi 11 orang, dengan keterangan empat orang dirawat, enam orang sembuh, dan satu orang meninggal.

Kendati ada penambahan dua orang yang terinfeksi Covid-19, untuk pertimbangan penetapan konsep new normal sendiri akan melihat dari hasil rapat bersama tim gugus tugas lainnya.

“Kita lihat saja, amanat regulasinya yang dari pemerintah pusat ke daerah, penanganan Covid-19 itu harus memperhatikan aspek perekonomian masyarakat, tapi tidak meninggalkan aspek protokol kesehatan,” tandasnya.

“Artinya kondisi yang terjadi sekarang ini merupakan upaya yang dilakukan pemerintah pusat maupun daerah untuk tetap memperhitungkan aspek perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (Rizmol/LLJ).