Masuk Zona KEK Tanjung Lesung, Kampung Patikang Kumuh dan Sulit Air Bersih

0
260

Pandeglang_fesbukbantennews.com (13/6/2019) – Sekitar 30-35 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Patikang, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang sulit untuk mendapat sarana air bersih. Bahkan, warga disana harus menempuh beratus-ratus meter untuk mendapatkan air bersih untuk keperluan Mandi dan Memasak.

Hal itu karena, Kampung yang terletak di Buffer Zone KEK Tanjung Lesung itu berada diatas rawa. Ditambah lagi, tidak ada sanitasi untuk menunjang keperluan mereka. Ironisnya, warga disana masih menggunakan jamban di belakang rumah-rumahnya untuk keperluan Buang Air Besar (BAB).

Salah satu rumah Warga Kampung Patikang, Citereup Pandeglang .(cos).

“Untuk mendapat air bersih, ya harus ke sumur dekat sawah. Warga disini ngambil airnya kesana semua, lumayan jaraknya jauh,” kata Ujang salah seorang warga, Kamis 13 Juni 2019.

Selain kesulitan air bersih, kampung itu juga terlihat kumuh, karena hampir setiap warga yang mayoritas berpenghasilan sebagai nelayan itu tinggal di rumah-rumah yang berdinding bilik.

Melihat kesenjangan sosial di Kampung Patikang, menjadi sebuah ironi ditengah-tengah rencana pemerintah yang menjadikan Tanjung Lesung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, tetapi tanpa adanya penguatan ekonomi yang menyeluruh diwilayah penyangga.

Untuk penguatan ekonomi tersebut perlu tangan-tangan kreatif, produktif serta dukungan dari semua pihak untuk mengembangkan potensi yang ada di wilayah penyangga, seperti di Kampung Patikang yang memiliki potensi wisata Mangrove atau Bakau.

“Ya memang semua pihak harus ikut membantu, karena kepentingan dari pengembangan wisata Mangrove ini, bukan untuk kami selaku penggagas, tetapi untuk masyarakat. Khususnya masyarakat di Buffer Zone KEK Tanjung Lesung,” ungkap Ketua Pokdarwis Putri Gundul, Desa Citeureup, Deden Sudiana.

Menurut Deden, Kampung patikang ini memiliki berbagai potensi seperti wisata Mangrove, Budidaya Mangrove, Canoeing di muara sekitar Kampung Patikang, Spot Selfi, dan Penyebrangan Pulau Liwungan.

“Bayangkan jika itu semua dapat dikelola dengan baik, berapa banyak warga yang dapat mengais rezeki pada saat tidak melaut, karena musim angin barat? Pengembangan Mangrove ini adalah solusi untuk mengatasi kesenjangan sosial di Kampung Patikang,” jelasnya.(cos/LLJ)