Hindari Virus Unta, Jamaah Haji Banten Diawasi 14 Hari Sepulang dari Tanah Suci

0
181

Serang,fesbukbantennews.com (21/8/2016)  – Dinas Kesehatan Provinsi Banten akan memperketat pengawasan pasca ibadah haji terhadap jamaah asal Banten. Pengawsan khususnya bagi mereka yang terkena penyakit saluran pernafasan dan penyebaran virus Mers-Cov atau virus unta sepulang dari tanah suci.

ilustrasi.(net)
ilustrasi.(net)

“Pasca haji kita akan lakukan pengawasan selama 14 hari terhadap jemaah haji asal Banten. Kita lakukan pengawasan jika ada yang mendadak suhu badannya panas tinggi atau terserang penyakit pernafasan sesampai di rumah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten M Yanuar, Minggu (21/8/2016).

Pengawasan tersebut, lanjut Yanuar untuk mempersempit penularan penyakit dari tanah suci masuk ke Banten. “Kita memang belum tau tren penyakit di sana, tapi kita antisipasi karena banyak juga jamaah dari kita ini yang lansia,” kata Yanuar.

Kepada jamaah haji asal Banten, Yanuar menyarankan agar mengurangi aktivitas berlebih di luar ruang, memperbanyak minum air putih, dan menyemprotkan sprai untuk menghindari dehidrasi, dan tetap berkelompok dengan jamaah lain.

Biasanaya, tambah Yanuar, daya tahan tubuh akan diuji pada prosesi armina. “Daya tahan tubuh harus dijaga, jangan sampai di sana sakit dengan tadi itu menjaga pola makan dan istirahat yang cukup. Biasanya karena saking semangatnya ibadah, istirahat diabaikan. Porsinya harus seimbang,” kata dia.

Dinkes Provinsi Banten juga telah melakukan imunisasi dua orang jamaah haji asal Banten sebelum berangkat ke tanah suci. Mereka diketahui belum mendapat imunisasi untuk pelaksanaan haji.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek meminta kepada jamaah haji asal Indonesia untuk waspada terhadap penyebaran virus Mers-Cov atau virus unta.
Menkes mengatakan, bila ada jamaah Indonesia yang menderia gejala-gejala terserang virus itu, akan dilakukan karantina terlebih dahulu di Arab Saudi, sebelum masuk ke Indonesia.

Ia mengatakan, indikasi orang terserang virus unta adalah panas yang cukup tinggi. Kendati demikian, harus ada pemeriksaan lebih lanjut untuk membuktikan apakah jamaah positif virus atau tidak.

Dikatakan Menkes, bahwa virus unta ini cukup rentan menyerang jamaah haji risiko tinggi (risti) terutama di atas 60 tahun. Di Banten sendiri sebanyak 6.788 calon jemaah haji berangkat ke tanah suci. Dari total jemaah haji yang menunaikan ibadah haji tersebut 70 persen sudah lanjut usia alias berisiko tinggi (Risti). 16 persen diantaranya menderita hypertensi.

Kabid Umroh dan Haji Kemenag Provinsi Banten Lukman Hakim mengatakan jemaah haji paling tua dari Provinsi Banten berusia 92 tahun. Rata-rata mereka berusia. 60-70 tahun. (abahniar/LLJ)