Serang , fesbukbantennews.com (26/5/2017) – Kedatangan bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2017 ini diprediksi akan berlangsung sama dengan prediksi yang lain, seperti tahun 2016. Baik oleh kalangan yang berpegang pada hisab maupun (imkanur) rukyah. Awal puasa Ramadhan diprediksi akan jatuh pada tanggal 27 Mei 2017, sementara Idul Fitri akan jatuh pada 25 Juni 2017.
Untuk itu Kesultanan Banten akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1438H pada Jumat, 26 Mei 2017 mendatang. Dalam menentukan awal Ramadhan tersebut, Kesultanan Banten akan melakukan pemantauan hilal di Pusat Observasi Bulan (POB) Pelabuhan Ratu, Sukabumi (26/5/2017).
Mengenai adanya perbedaan penentuan hilal di Indonesia, *Sultan Bambang Wisanggeni* mengatakan, tidak akan menjadi masalah. Pihaknya akan tetap menghormati pendapat kaum muslimin lain, jika berbeda dengan penentuan yang dilakukan oleh Tim Hisab Rukyat Kesultanan Banten yang diketuai oleh Dr. Tb. Hadi Sutiksna, Dosen Unisba Bandung, kamis (25/5).
“Metode yang digunakan Tim Hisab Rukyat Kesultanan Banten adalah hisab (perhitungan matematika astronomi) dan ru’yat (pandangan mata), kami akan tetap menghormati pandangan lain terkait penetapan awal ramadhan, namun selama perbedaan tak terlalu jauh hasilnya maka ulama dan tokoh ormas Islam sebaiknya “meng-ijma`kan” (menyatukan) pendapat mereka. Kesepakatan itu lebih baik dan bermanfaat untuk meningkatkan kekompakan dan kebersamaan umat dalam merayakan Lebaran,” jelas Sultan Bambang.
“Dalam menentukan awal puasa tahun ini, Kesultanan Banten akan melakukan pemantauan hilal di Pusat Observasi Bulan (POB) Cibeas Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Algoritma yang digunakan yaitu Algoritma Brown dan Ephemeris digunakan sebagai pembanding,” ujar Dr. Tb. Hadi Sutiksna Ketua Badan Hisab Rukyat (BHR) Kesultanan Banten. (gun/LLJ)
