Hari Bumi, Pemprov Banten dan LSM Rekonvasi Bhumi Tanam 12 Ribu Mangrove

0
210

Serang,fesbukbantennews.com (21/4/2016) – Dalam Rangka memperingati Hari Bumi International, Gubernur Banten Rano Karno menanam bibit pohon mangrove di perairan teluk banten Desa Pancer, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Kamis (21/04). Gerakan ini merupakan kerjasama antara Pemprov Banten dengan Pemkot Serang, PT Chandra Asri, LSM Rekonvasi Bhumi dan element masyarakat sebagai bentuk kepedulian lingkungan pesisir.

PT Chandra Asri, LSM Rekonvasi Bhumi dan forum komunikasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidanau melakukan penandatanganan kerjasama (MoU) dalam pembayaran jasa lingkungan.(foto:humas Banten)
PT Chandra Asri, LSM Rekonvasi Bhumi dan forum komunikasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidanau melakukan penandatanganan kerjasama (MoU) dalam pembayaran jasa lingkungan.(foto:humas Banten)

“Mari kita jaga bumi dan lestarikan lingkungan kita sebagai wujud syukur kita kepada sang maha pencipta. Berikanlah hak-hak anak cucu kita berupa alam yang lestari untuk kelangsungan hidup segenap komponen alam ini,” kata Gubernur dalam sambutannya.

Penanaman pohon bibit mangrove diteluk banten mencapai 12 ribu batang pohon, 2000 bibit berasal dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Banten dan sebanyak 10 ribu bibit berasal dari CSR PT Chandra Asri.  Mengusung tema “Pohon Untuk Bumi, Mari Kita Menanam”diharapkan akan membawa perubahan yang bermanfaat bagi lingkungan.
pada kesempatan ini, Gubernur Banten memebrikan bantuan tempat sampah bagi masyarakat yang berada di pesisir teluk banten.Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian Gubernur untuk mengelola sampah dengan baik dan tidak dibuang sembarangan.

Gubernur Banten menjelaskan, saat ini Provinsi Banten sebagai daerah industri sangat rentan terhadap pengaruh perubahan iklim. Sebagai provinsi dengan basis aktifitas ekonomi yang ditopang oleh industri tentunya turut menyumbang terhadap perubahan iklim yang harus dikendalikan.

“Pemprov harus terlibat dalam program konservasi lingkungan termasuk pelaku industri didalamnya. Upaya melestarikan lingkungan hidup tidak hanya tanggung jawab perorangan saja, tetapi tanggung jawab dari semua pihak yang hidup dibumi ini,” ajak Gubernur.

Menurutnya, kesadaran untuk melestarikan lingkungan hidup dengan menanam pohon seharusnya ditanamkan sedini mungkin dan harus berkesinambungan, hal ini tidak terlepas dari kesadaran sosial yang dapat ditumbuhkan melalui penyuluhan atau pemberian informasi yang lengkap tentang pelestarian lingkungan kepada masyarakat umum.

“Kita harus menjaga, memprotek, dan memberikan kehidupan bagi mahluk hidup. Pohon mangrove adalah pusat kehidupan bagi mahluk hidup disekelilingnya. Artinya, penanaman kita ini bukan tanpa tutjuan, tetapi harus menjaga dan melindunginya,” ucapnya.

“Sebagai orang yang beriman, kita harus menjaga bumi kita yang indah ini, yang harus kita tahu manfaat Magrove juga untuk menjaga laut kita. Mudah-mudahan aksi ini bermanfaat bagi kita, terutama nelayan-nelayan yang  tinggal di sekitar pesisir pantai.” kata Gubernur Banten Rano Karno.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Banten Husni Hasan menyebutkan, dari 570 Kilometer garis pantai di Provinsi Banten, hanya 270 hektarnya saja yang menjadi hutan mangrove sebagai penghijauan. Bahkan 60 persen kondisinya kurang baik terutama di wilayah utara banten sehingga mengancam ekosistem laut yang ada.

“Mangrovenya hanya 270 hektar. Mangrove merupakan salah satu sumber kehidupan di alam, guna menghindari bencana alam yang lebih besar,” kata Husni.

Maka dari itu, pihaknya bersama dengan PT Chandra Asri, LSM Rekonvasi Bhumi dan forum komunikasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidanau melakukan penandatanganan kerjasama (MoU) dalam pembayaran jasa lingkungan. Kerja sama ini sebagai bantuan dalam rangka menjaga kelestarian DAS Cilegon sebagai hilirnya untuk jangka waktu lima tahun kedepan.
“Dana CSR dari PT Chandra Asri per tahun mencapai Rp 50 Juta per tahun. Sebelumnya PT Krakatau Tirta Industri  mengucurkan Rp 275 juta pert ahun sampai 2019 nantii dan mudaha-mudahan bisa diperpanjang serta lebih banyak lagi perusahaan yang membantu. Dana ini nantinya kita akan bagikan ke masyarakat pengelolola hutan,” ucapnya.

Walikota Serang Tb Haerul Jaman berharap kegiatan penanaman pohon mangrove diwilayahnya ini menjadi komitmen bersama untuk melestarikan dan memanfaatkan bumi sebaik-baiknya.

“Pentingnya menanam pohon, karena bumi kita dari waktu kewaktu mengalami penurunan  kualitas akibat kerusakan alam karena pembalakan kayu berlebihan. Kedepan kita harus menjadi masyarakat yang ekologis dan terus berfikir ulang bahwa alam ini harus diwariskan ke generasi masa yang akan datang,” kata Walikota Serang.(hmsbtn/LLJ)