H Nawawi Sahim, Ketum Pusat PS Paku Banten Bersilaturahmi ke Kesultanan Banten

0
1366

Serang,fesbukbantennews.com (17/4/2017) – Dalam agenda Safari Jum’at, 14 April 2017, Sultan Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja , kedatangan Sekjend PB Al Khairiyah dan Ketum Pusat PSPB Pusaka Saputra Paku Banten (PSPB) H Nawawi Sahim.

Dari kiri ke kanan: Ki Firdaus Ghazaly,RTB Wisanggeni dan KH Syarief Nawawi Sahim.(Foto: FRKB)

Pada kesempatan tersebut H Nawawi Sahim, didampingi Ki Elang Pitong, Ki Firdaus Ghozaly, Ki Tb. Rahmat Bekam dan Ki Yudit mengungkapkan, selaku wakil forum keluarga trah keturunan Syarief Qudrotullah cucu sultan Cempa Kamboja pembawa Islam negeri Jawawut akhir abad ke-13 mengakui sepenuhnya setelah melihat dan mendalami nasab dan tahta Kesultanan.

“Saya tidak ragu dan meyakini bahwa pemangku tahta sultan Banten itu adalah Kanjeng Sultan RTB. Hendra Bambang wisanggeni Soerjaatmadja,” kata H Nawawi.

Orang-orang yg tidak mengakui Kanjeng Sultan RTB Bambang wisanggeni itu,lanjut ki Nawawi, ada duahal, yaitu,pertama karena ketidaktahuan setelah Banten porak poranda sepeninggal Sultan Shafiuddin diasingkan Belanda ke Surabaya. Terputus komunikasi dan silaturahmi karena keadaan. Mungkin juga karena kurang silaturahmi  Sultan kepada rakyat Banten dan kurangnya media sosialisasi atau orang-orang disekitar beliau kurang mensosialisasikan tentang kanjeng sultan.

“Kedua, ada yang merasa tidak ingin tahu tentang Kanjeng Sultan, padahal mereka tahu sudah adanya Sultan Banten yaitu Kanjeng Sultan RTB Hendra Bambang wisanggeni Soerjaatmadja, namun mereka merasa terancam akan kekuasaan yang telah lama dikangkanginya melalui kebiasaan-kebiasaan kegiatan yang mendatangkan ekonomi di sekitar Banten lama juga terancam.Padahal saya yakin kalau kanjeng Sultan akan mengatur dengan penuh kebijakan dan melakukan perubahan dengan mengedepankan musyawarah dan dibalut dengan ahlakul karimah,” katanya.

Aliran silat Paku Banten,lanjutnya,  itu sangat berkaitan dengan kesultanan Banten sesuai sejarah bahwa Syaikh Hasan Kamil Aliya Suntaya adalah Wadia bala punggawa kesultanan Banten yg diutus oleh Kanjeng Sultan Banten Maulana Hasanuddin menyempurnakan jurus silat kesultanan Banten ke kesultanan Pasai Aceh.

Tugas belajar silat selama 3 tahun 3 bulan 3 hari. Maka digunakan belajar awal 3 hari malam rabu malam kamis malam jumat itu diambil dari sejarah. Dan syikh Hasan Kamil Aliya Suntaya yang ditugaskan Perang Oleh Sultan Maulana Hasanuddin untuk menghadapi Prabu Seda Panglima perangnya Prabu Pucuk Umun. Silat paku Banten yaitu Gerak silat yg diambil dari jurus Refleksi Gerakan Sholat. Diawali dengan jurus takbir, gerak ruku, gerak sujud dan di akhiri dengan jurus tahiyat akhir.

“Dan nasab guru saya yakni KH. Muhamad Isnain (kresek) murid dari KH. Adulah Lialang (taktakan) murid dari KH. Tb. Achmad Chatib (Residen Banten) dan seterusnya ke atas,” ujarnya.

Harapan dia,  Sultan RTB H.Bambang WS, bisa membangun peradaban kesultanan Banten kembali dengan menginventarisasi tanah ulayat Sultan dan Budaya Banten. Menertibkan Sultan-sultan Bodong (Palsu) dengan dapat menjaga marwah silaturahmi sesama kasepuhan.

“Saya pernah dengar cerita dari ayah saya. KH. sahim bahwa KH. Tb. Achmad Chatib itu bukan Sultan tapi pemangku Sultan yang diamanahi dari ayahnya dari kakek Sultan RTB Bambang Wisanggeni. Saya ta’dzhim ke KH. Tb. Fathul’ Adzim Chatib yang menyerahkan amanat kesultanan ke Sultan Bambang WS. Subhanallah beliau pantas dituakan. Tak haus jabatan,” ungkapnya.

H Nawawi sangat berharap, semoga Kesultanan Banten sebagai Entitas Budaya, bisa mengangkat kembali marwah Kesultanan Banten yg mendunia.

“Dengan mengucapkan, Bissmillahirohmanirrohim saya H Nawawi Sahim mendukung Kanjeng Sultan Rtb. H. Bambang Wisanggeni Surjaatmadja sebagai Sultan Banten Ke-18,” tukas dia.(Pitong/gun/LLJ)