Gunung Anak Krakatau Erupsi Setinggi 1.000 Meter, Status Tetap Waspada

0
253

Serang, fesbukbantennews.com (25/6/2018) – Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda Provinsi Lampung untuk sekian kali erupsi. PVMBG melaporkan Gunung Anak Krakatau erupsi dengan tinggi kolom abu 1.000 meter di atas puncak kawah atau pada ketinggian 1.305 meter di atas permukaan laut pada Senin (25/6/2018) pukul 07.14 WIB.

Kondisi terkini Gunung Anak Krakatau Dari pemantau di Pasauran Kabupaten Serang.Foto ; @pvmbg_kesdm @pvmbg

Erupsi melontarkan abu vulkanik dan pasir. Erupsi tidak membahayakan penerbangan pesawat terbang. VONA (Volcano Observatory Notice For Aviation) orange. Erupsi juga tidak berbahaya selama berada di luar radius 1 km dari puncak kawah. Selain itu erupsi juga tidak membahayakan pelayaran di Selat Sunda.

Status Gunung Anak Krakatau tetap Waspada (Level 2). Status Waspada ditetapkan sejak 26/1/2012 hingga sekarang. Tidak ada perubahan status Gunung Anak Krakatau. Status Waspada artinya aktivitas vulkanik di atas normal sehingga terjadinya erupsi dapat terjadi kapan saja. Tidak membahayakan selama masyarakat tidak melakukan aktivitasnya di dalam radius 1 km.

Erupsi Gunung Anak Krakatau adalah hal yang biasa. Gunung ini masih aktif untuk tumbuh besar dan tinggi dengan melakukan erupsi. Gunung Anak Krakatau baru muncul dari permukaan laut tahun 1927. Rata-rata tambah tinggi 4-6 meter per tahun. Energi erupsi yang dikeluarkan juga tidak besar. Sangat kecil sekali peluang terjadi letusan besar seperti letusan Gunung Krakatau pada 1883. Bahkan beberapa ahli mengatakan tidak mungkin untuk saat ini. Jadi tidak perlu dikhawatirkan.

Memang sejak tanggal 18 Juni 2018, Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan aktivitas vulkanik. Ada pergerakan magma ke luar permukaan sehingga terjadi erupsi. Menurut PVMBG, pada 18/6/2018, selain gempa vulkanik dan tektonik, mulai terekam juga gempa Tremor menerus dengan amplitudo 1 – 21 mm (dominan 6 mm).(LLJ).
Sumber : BNPB Indonesia/sutopopurwo,Kapusdatinmas BNPB