FKP Banten menggelar Festival Wirausaha Muda Banten 2017

0
174

Serang,fesbukbantennews.com (25/11/2017) – Sekelompok pemuda yang mengatasnamakan Forum Kewirausahan Pemuda (FKP) Banten gelar Festival Wirausaha Muda Banten yang salah satu kegiatannya yaitu pameran hasil produksinya di halaman parkir Stadion Ciceri, Kota Serang, Banten.

Festival Wirausaha Muda Banten 2017 .

Pemuda yang masih berusia 20 tahunan ini berupaya mengajak anak muda lainnya di Banten untuk sama-sama mengurangi pengangguran dengan berwirausaha.

“Ini awal dari kita mulai pengkaderan wirausaha muda untuk di Banten,” kata Aden Asep (25), Ketua Pelaksana FKP, saat ditemui dilokasi acara, Jumat (24/11/2017).

Dimana, kini angka pengangguran di Banten menempati urutan dua nasional atau sebanyak 9,28 persen.

“tolak ukurnya 50 persen (pemuda) ingin membangun Banten wirausaha, jadi jangan punya mental bekerja,” terangnya.

Berdasarkan data FKP sendiri, pemuda Banten yang baru menjadi wirausahawan baru 1200 orang. Dirinya menargetkan sebanyak 1 juta orang akan menjadi anggotanya.

“Ada di bidang jasa, kuliner, fashion, banyak juga. Kalau di fasilitasi tempat misalkan, kita akan sangat mudah,” jelasnya.

Berdasarkan data terbaru yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, telah terjadi peningkatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 8,92 persen ditahun 2016 menjadi 9,28 persen di tahun 2017.

TPT untuk lulusan SMK menempati posisi tertinggi yakni sebesar 14,25 persen pada Agustus 2017.

Lapangan usaha penyerap tenaga kerja paling tinggi adalah industri sebesar 24,54 persen dan perdagangan sebesar 24,71 persen.

Jumlah penduduk yang bekerja hingga bulan agustus 2017 sebesar 5,08 juta orang atau turun 11 ribu pekerja dibandingkan bulan yang sama tahun 2016.

Berdasarkan status pekerjaan, sebanyak 2,8 juta orang bekerja sebagi buruh. Jumlah pekerja formal di Banten lebih tinggi dibanding pekerja informal. Persentase pekerja formal mengalami penurunan dari 61,52 persen pada Agustus 2016 menjadi 58,07 persen pada Agustus 2017.

Pada periode Agustus 2016-Agustus 2017 jumlah angkatan kerja mengalami
sedikit peningkatan dari 5,59 juta orang pada Agustus 2016 menjadi 5,60 juta orang pada Agustus 2017.

Namun sayangnya, peningkatan jumlah angkatan kerja tersebut disebabkan oleh peningkatan jumlah pengangguran sebesar 21 ribu pada periode tersebut. Jumlah penduduk bekerja justru mengalami penurunan dari 5,09 juta orang menjadi 5,08 juta orang.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja mengalami penurunan dari 63,66 persen menjadi 62,32 persen. Menurunnya TPAK ini merupakan indikasi adanya penurunan suplai tenaga kerja.

Indikator lain adalah jumlah setengah pengangguran atau pekerja tidak penuh. Pekerja tidak penuh ialah mereka yang berstatus bekerja tetapi memiliki jam kerja di bawah jam kerja normal yakni di bawah 35 jam seminggu. Indikator ini dapat menggambarkan ternyata tidak semua memiliki produktivitas yang tinggi, sebagian dari mereka memiliki jam kerja rendah.

Angka pengangguran Provinsi Banten selama beberapa periode tercatat lebih tinggi dibanding angka pengangguran nasional. Pada Agustus 2017, angka pengangguran Provinsi Banten menempati peringkat kedua tertinggi nasional setelah Provinsi Maluku.

Di Banten, banyak terdapat lapangan pekerjaan yang menarik migran untuk masuk ke Banten. Banyaknya migran masuk yang mencari pekerjaan ini tidak semuanya terserap oleh pasar kerja sehingga menambah jumlah pengangguran di Banten. Di lain pihak, migran masuk yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memperoleh pekerjaan di Banten.(LLJ).
Kiriman dulur FBn: Dodi A