Fahmi : Relawan Demokrasi KPU Kota Serang Bantu Wujudkan Pemilu yang Jurdil

0
201

Serang, fesbukbantennews.com (28/1/2019) – Awal tahun 2019 ini, KPU Kabupaten / Kota di seluruh Indonesia sedang bergiliran menggelar pengukuhan Relawan Demokrasi untuk Pemilu serentak 2019. Demikian dikatakan Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Serang M. Fahmi Musyafa , Senin (28/1/2019).

Apel relawan demokrasi (relasi) KPU Kota Serang, Senin (28/1/2019).(ist).

Menurut Fahmi, jumlah relawan demokrasi di tiap daerah yang direkrut melalui proses terbuka jumlahnya 50 anggota di tiap daerah.

” relasi tersebut mewakili 11 basis pemilih strategis, yakni pemula, muda, perempuan, disabilitas, berkebutuhan khusus, kaum marginal, komunitas, keagamaan, netizen, keluarga, serta relawan demokrasi yang sdh ada,” kata Fahmi.

Tugas utama relasi, tegas Fahmi, adalah menjadi garda terdepan pendidikan politik dan sosialisasi, sesuai dengan basis kelompoknya.

“Jadi tugas utama mereka bukan hanya menyebarkan info soal waktu (tanggal, hari, jam) pemungutan suara, tata cara mencoblos surat suara dengan benar, serta mengenalkan peserta dan kandidat kepada pemilih. Namun mereka juga harus menjelaskan pentingnya pemilu dan demokrasi, serta mengapa masyarakat perlu menggunakan hak pilihnya dengan cerdas,” tegas dia.

Fahmi juga menjelaskan, pembentukan relasi merupakan langkah strategis KPU dalam memperluas jejaring orang-orang yang punya komitmen kuat dari seluruh pelosok nusantara untuk mewujudkan pemilu yang jujur dan adil.

“Mereka diharapkan menggerakkan kesadaran publik untuk menolak politik uang, ujaran kebencian, dan hoax, serta menumbuhkan keberanian publik untuk melaporkannya ke lembaga yang berwenang (Bawaslu atau Polisi). Dengan demikian pulau – pulau berintegritas itu semakin banyak dan meluas,” jelasnya.

Ia juga menegaskan, meberadaan Relasi saat ini semakin signifikan untuk memperkokoh kekuatan tengahan yang tegak berdiri di tengah kuatnya rivalitas politik elektoral.

“Apalagi dalam konteks Pilpres, dimana masyarakat telah terbelah sedemikian rupa. Relasi diharapkan menjadi kelompok imparsial yang memoderasi ekstremitas dukungan, sehingga rivalitas politik itu tidak berkembang menjadi konflik horisontal di masyarakat,” tukasnya. (LLJ).