Duh, Pasutri Buruh Tani Pandeglang Ini Tinggal di Rumah Nyaris Roboh

0
312

Pandeglang, fesbukbantennews.com (15/6/2019) – Pasangan Suami Istri (Pasutri) Raniman (57) dan istrinya Aminah (47) warga Kampung Margasari RT 01 RW 04, Desa Curug Ciung, Kecamatan Cikeusik ini tinggal di rumah yang nyaris roboh.

Raniman, di depan rumahnya yang nyaris roboh.

Pria yang berprofesi sebagai buruh tani ini sehari-hari terpaksa tetap bertahan lantaran tidak memiliki biaya untuk sekedar memperbaiki bilik rumahnya.

Rumah yang sudah ditinggalinya sekitar 30 tahun lalu kini kondisinya sangat memperhatikan, selain bilik rumah yang hampir bolong karena dimakan usia rumah tersebut juga harus disangga menggunakan kayu di salah satu sisinya karena nyaris roboh.

Tampak belakang rumah Raniman .

Padahal kata Raniman, dirinya sudah hampir 3 kali mengusulkan ke pihak desa agar dirinya beserta keluarga mendapat bantuan sosial dari pemerintah, namun kenyataannya hingga kini belum sama sekali mendapatkan bantuan.

“Satu kampung rumah rusak 18 rumah tapi yang paling parah rumah saya, kalau penahan samping dibuka ya rumah saya pasti roboh. Ke desa sudah cuman jawaban dari lurah belum keluar aja bantuannya,” terang Raniman, Kamis (13/6/2019).

Ia menuturkan jika selama ini biaya kehidupannya hanya mengandalkan dari buruh tani, namun itupun jika sedang musim panen atau musim bercocok padi.

“Saya belum pernah mendapatkan bantuan apapun, Raskin juga saya cuman dikasih dari yang dapat jatah karena kalau saya tidak masuk dalam data. Paling kalau ada yang nyuruh kuli ya saya kerja tapi kalau ga ada yang nyuruh saya nganggur,” tuturnya.

Ia mengakui memang dirinya mempunyai 2 orang anak, anak pertamanya sudah bekerja namun penghasilannya hanya bisa mencukupi kebutuhan pribadi anaknya, sedangkan anak keduanya saat ini masih bersekolah di salah satu sekolah yang ada di kampungnya.

“Ya harapannya mendapatkan bantuan, walaupun tidak membangun baru setidaknya ada buat rehab. Ya takut tidak takut akhirnya cuman mau diapain, tapi kalau ada hujan disertai angin besar dan ada gempa bumi saya ngungsi dulu ke rumah tetangga atau kerabat soalnya takut roboh,” ucapnya dengan nada getir.

Salah seorang tetangga Sukri membenarkan jika memang selama ini Raniman tidak pernah mendapatkan bantuan sosial apapun dari pemerintah, sebagai tetangga ia sangat berharap ada bantuan dari dermawan untuk tetangganya Raniman.

“Kasihan pak liat kondisi rumahnya, lantai dapurnya aja dari tanah, terus lantai rumahnya dari papan itu juga sudah pada bolong. Sebagai tetangga saya berharap beliau dapat bantuan, ya minimal buat rehab gitu,” harapnya.(kom/ LLJ)