Serang,fessbukbantennews.com.(10/6/2015) – Dede Irmawan (15) siswa SMPN 2 Cikeusal, Kabupaten Serang tewas bersimbah darah disabet celurit di Kp. Tipar, Ds. Shangiyang, Kec. Pamarayan, Kab. Serang, Selasa (9/6). Dalam waktu kurang dari 24 jam, dua pelajar yang diduga sebagai pelaku penganiayaan Dede berhasil diringkus tim gabungan Polsek Pamarayan dan Polres Serang, Rabu (10/6) subuh. Keduanya diamankan saat bersembunyi pada sebuah masjid di Kec. Pamarayan, Kab. Serang.
“Dua pemuda berinisial A dan E yang kita curigai sebagai pelaku penganiayaan sudah kita amankan. Keduanya kita ketahui bersembunyi di masjid,” ungkap AKP Arrizal Samelino, Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Serang dihubungi.
Menurut Arrizal, penyidikan kasus tewasnya Dede ditangani Polres Serang. Kedua pemuda tersebut masih masih menjalani pemeriksaan intensif secara terpisah. Meski demikian pihaknya masih mendalami latarbelakang terjadinya peristiwa penganiayaan tersebut. Kasat juga menjelaskan pemuda berinisial A diduga merupakan pelajar AG yang disebut para saksi merupakan pelaku yang mencelurit korban.
“Untuk inisial A diduga merupakan pelajar AG yang disebut saksi. Untuk motifnya masih kita dalami,” terang Kasat.
Seperti diberitakan, Dede Irmawan, (15) pelajar SMPN 2 Cikeusal, Kabupaten Serang tewas bersimbah darah terkena sabetan celurit, Selasa (9/6). Nyawa pelajar warga Kampung Katulisan, Desa Panyabrangan, Kec. Cikeusal, Kab. Serang, diduga melayang akibat sabetan celurit AG, salah satu siswa SMPN 1 Pamarayan, Kabupaten Serang. Peristiwa berdarah tersebut terjadi seusai korban menghadiri acara pelepasan siswa SMP kelas 9 sekitar pukul 13.00 WIB.
Bahkan, akibat kejadian tersebut, hampir di sepanjang jalan Pamarayan-Cikeusal dijaga pihak TNI dan Polri. Dan sebelumnya, puluhan warga tempat tinggal korban mengepung kantor Polsek Pamarayan. Untuk menanyakan kejelasan tentang pelaku penusukan terhadap Dede. (LLJ)
