Dua Perompak KMP Port Link di Selat Sunda Berhasil Dilumpuhkan

0
187

Cilegon,fesbukbantennews.com(26/5/2016) – Dua perompak membajak Kapal Motor Penumpang (KMP) Port Link V di tengah perairan Selat Sunda. Mereka pun nekat menabrakan kapalnya ke kapal lain yang sedang berlayar. Sehingga, tumpahan minyak pun mengotori perairan Selat Sunda.

Simulasi pengamana Selat Sunda di Pelabuhan Indah Kiat Merak, Cilegon, Banten.(dhyie)
Simulasi pengamana Selat Sunda di Pelabuhan Indah Kiat Merak, Cilegon, Banten.(dhyie)

Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI-AL, Basarnas, Polair Polda Banten, dan Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) bergerak menyelamatkan KMP Port Link V yang dibajak saat berangkat dari Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Baku tembak pun tak terelakkan untuk melumpuhkan para perompak KMP Port Link V tersebut. Lalu setelah kondisi aman dan para penumpang berhasil diselamatkan, KPLP bersama Basarnas membersihkan tumpahan minyak ditengah laut. Dua orang perompak pun segera dilarikan ke Mapolda Banten untuk diperiksa lebih lanjut.

Beruntung, kejadian tersebut hanyalah simulasi dan latihan gabungan yang berlangsung di Pelabuhan Indah Kiat, Kota Cilegon, Banten.

“Kita berbicara kepulauan, tranpsortasi kelautan sangat diperlukan, potensi pencemaran selalu ada. Bagaimana minyak ini ke darat, kalau sudah ke darat sangat susah ditangani,” kata Dirut KPLP, Gajah Rooseno, yang ditemui usai simulasi, di Pelabuhan Indah Kyat, Kota Cilegon, Banten, Kamis (26/05/2016).

Dirinya bercerita bahwa kerawanan kecelakaan dan tumpahan minyak di perairan Selat Sunda sama rawannya dengan Selat Malaka. Karena, Selat Malaka masuk ke dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I dan Selat Sunda termasuk ke dalam ALKI II.

“Selat sunda ALKI II, sangat potensi penyebrangan kapal asing. Sangat rawan pencemaran dan tabrakan, jadi kita harus cepat menangani. Selat Sunda harus jadi lalu lintas damai,” terangnya.

Rooseno pun mengatakan bahwa Selat Sunda memiliki potensi rawan kecelekaan laut sebesar 30 persen secara nasional, “Presentasi kecelakaan masih 30 persen, masih normal,” tegasnya.(dhyie/LLJ).