Diduga Dicabuli, Santriwati Pondok Pesantren di Kota Serang Lapor Polisi

0
198

Serang, fesbukbantennews.com (11/4/2029) – Lembaga pendidikan pesantren kembali tercoreng oleh ulah oknum yang tak bertanggung jawab. Pondok pesantren yang seharusnya menjadi sarana pendidikan dan perlindungan bagi santriwatinya malah menjadi tempat pencabulan.

Ilustrasi.(net)

Peristiwa memilukan itu menimpa Bunga (15), bukan nama sebenarnya, santriwati sebuah Pondok Pesantren besar yang beralamat di Jalan KH. Abdul Latif, Sumur Pecung, Kota Serang. Bunga mengalami pencabulan pada Kamis tanggal 04 April 2019 sekira pukul 03.15 WIB.

Saat peristiwa terjadi Bunga tengah terlelap tidur di kamar asrama santriwati, setelah lelah mengaji.
Seperti biasa, sebelum tidur Bunga mencoba mengunci jendela kamar. Namun slot jendela rusak dan posisi jendela tidak bisa terkunci. Posisi Bunga saat itu tidur di dekat jendela.

Namun pada pukul 03.15 WIB korban merasa ada sesuatu yang meraba-raba bagian tubuhnya. Saat membuka mata, Bunga terkaget-kaget melihat tangan dari jendela yang masuk dan memegang dibagian alat kelamin korban dari bagian luar pakaian.

Dalam suasana terguncang, Bunga kemudian bangun. Tangan tersebut langsung menarik pegangan dan keluar dari jendela. Bunga langsung membangunkan temannya. Saat itu Bunga tidak sempat melihat wajah pemilik tangan yang meraba-raba bagian tubuhnya.

“Anak saya langsung membangunkan temannya dan bilang kalau ada seseorang yang memasukan tangannya dari jendela,” kata G, orangtua korban, Selasa (9/4/2019).

Pagi harinya, korban melaporkan kejadian ini kepada Majelis Pembina Pondok Pesantren Al-Maburok dan kepada orangtua korban. Orangtua korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Polres Serang Kota.

“Hasil visum dari pihak rumah sakit (Rumah Sakit Dr. Drajat Prawiranegara Serang) keluar hari ini dan saya akan langsung serahkan kepada pihak penyidik,” kata G.

Dikonfirmasi akan hal ini, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Serang AKP Ivan Adhitira membanarkan laporan tersebut. “Benar kami sudah terima laporan tersebut, dan saat ini telah ditangani oleh penyidik,” kata Ivan kepada wartawan.

Terpisah, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mubarok, sekaligus Ketua MUI Kota Serang Mahmudi membenarkan ada informasi tersebut. Pihaknya mengaku sudah mengumpulkan santri dan pembimbing serta ustazah. “Kami sudah kumpulkan dan kami minta keterangan dari pihak kami. Sampai saat ini belum menemui titik terang. Kami prinsipnya mendukung wali santri untuk mengungkap siapa pelakunya,” kata Mahmudi.

Di samping itu, pihaknya juga telah menyediakan advokat jika wali santri membutuhkan bantuan hukum. “Kami mendukung pihak wali santri, supaya tidak terjadi salah sapaham. Karena musibah ini bukan saja menimpa wali santri dan santri kami, tapi menimpa kami juga,” ujar Mahmudi. (Why/LLJ)