Diduga Depresi Dicerai Istri, Warga Palembang Gantung Diri di Pandeglang

0
188

Pandeglang, fesbukbantennews.com (13/7/2027) – Warga Kampung Kadomas Rt 01 Rw 07, Kelurahan Kadomas, Kecamatan Pandeglang dihebohkan dengan penemuan mayat Herianto alias Alek (50) dalam keadaan tergantung di depan kontrakannya. Diduga korban Warga Palembang nekat menggantung diri karena depresi menghadapi penyakitnya, juga dicerai sang istri.

Korban sebelum dibawa ke Rumah sakit untuk diotopsi.(foto: noval aprialdi)

Korban menggunakan seutas tambang kecil yang dikalungkan ke lehermya lalu diikatkan kesiku-siku depan rumah kontrakannya, diduga korban nekat mengakhiri hidupnya karena depresi dengan penyakit yang dideritanya, korban tinggal seorang diri di rumah kontrakan karena telah lama bercerai dengan istrinya.

Ujang (49) saksi mata mengatakan, awalnya mengira kalau yang tergantung diteras kontrakan itu hanya boneka, namun dirinya penasaran dan mengajak tetangga lain untuk memastikan hal itu. Setelah didekati ternyata yang menggantung adalah Herianto alias Alek.

“Awalnya saya kira itu boneka terus saya ajak pak guru untuk melihat, pas saya dekati termyata itu orang, langsung saja saya laporan ke pak Rt, sekitar setengah empat saya lihatnya tapi pastinya dia gantung diri jam berapa saya tidak tahu,” papar Ujang.

Sepengetahuan warga sekitar, korban sudah mendiami rumah kontrakannya sekitar 4 tahun lebih bersama istrinya, namun karena bercerai korban akhirnya tinggal seorang diri, menurut Ujang, korban tidak memiliki pekerjaan dan hidup dari pemberian tetangga sekitar.

“disini tinggalnya ngontrak, dulu tinggal sama istrinya tapi karena sudah bercerai akhirnya dia (korban) tinggal sendiri,” terangnya.

Lurah Kadomas, Zaenal Aripin membenarkan, kalau telah terjadi peristiwa gantung diri, ia juga baru mengetahui kejadian tersebut setelah ada laporan dari warga, ia juga mengaku mengenali korban karena sering datang ke Kelurahan Kadomas.

“Ia saya tau dari laporan warga, dia (korban) suka datang ke Kantor Kelurahan untuk berobat atau sekedar minta makan, karena selain pengangguran korban juga suka mengeluh sakit,” akuinya. (Arla/LLJ)