Diduga Cemari Lingkungan, Warga Karangtanjung Pandeglang Keluhkan Peternakan Ayam

0
252

Pandeglang, fesbukbantennews.com (27/2/2018) – Masyarakat Kampung Pailan, Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karangtanjung meminta pemerintah segera menutup peternakan ayam yang tidak jauh dari tempat tinggal warga.

Peternakan Ayam di Karangtanjung Pandeglang yang dituding cemari lingkungan.

Selain mencemari udara dengan bau kotoran ayam dari kandang peternakan, masyarakat juga kini kesulitan mendapatkan air bersih lantaran satu-satunya sumur di kampung tersebut sudah tercemari sehingga menjadi kotor dan bau. Tak hanya itu, air yang ada di setiap rumah warga juga ikut tercemar.

“Kandangnya sangat dekat dengan perkampungan dan temat tinggal warga. Kami kewalahan dengan bau tai ayam, dan air di kampung kami sudah tercemar dan tidak bisa digunakan,” ujar Aif Irawan, selaku ketua RT 01 di kampung Pailan saat ditemui di rumahnya, Senin, (26/2/17).

Ia menuturkan, selain darurat bau kotoran ayam dan air bersih, akibat keberadaan kandang ayam tersebut seluruh masyarakat kini mengidap penyakit gatal. Ia meminta pemerintah untuk turun tangan mnutup peternakan tersebut lantaran setiap ada mediasi dengan pemilik kandang hasilnya selalu buntu.

“Di kampung pailan itu kandangnya, deket disitu. ada 6 kandang juga bertingkat. Masyarakat kena penyakit gata, banyak lalat, bau, sumber air tercemar,” keluhnya.

Ditempat yang sama, Subadri salah satu warga kampung Pailan, menduga bahwa keberadaan kandang ayam yang sudah beroperasi selama 5 tahun itu tidak memiliki izin. Namun demikian ketika masyarakat meminta untuk menutup kandang tersebut, pemilik kandang selalu berkilah dengan dalih sudah ada izin.

“Mana izin, kami tidak pernah menerima pernyataan persetujuan tanda tangan di dirikannya kandang ayam itu. Memang dulu setiap panen masyarakat mendapatkan jatah 1 ekor perumah. Itu pun kadang-kadang dan jarang. Tapi sudah beberapa panen ini kami menolaknya. Karena itu tidak sebanding dengan dampak yang kami terima. Liat kami bararudug semua,” tegasnya.

Ia melanjutkan, keberadaan kandang ayam tersebut dampak nya tidak hanya dirasakan oleh warga kampung Pailan saja melainkan juga di alami oleh kampung lainnya. Oleh karena itu ia meminta agar kandang tersebut segera di tutup. “Kami ingin segera di tutup (kandang ayam). Yang terkena dampaknya, Kampung Pailan, kadu dampit, malang nengah, jaha, jati, dan kampung wakaf,” paparnya.

Ia menambahkan, kandang tersebut dimiliki oleh (H. A). Warga kampung Sampora dan (S) warga pailan. Ia mengaku sudah sebanyak 4 kali melakukan mediasi dengan hasil selalu buntu lantaran pemilik kandang bersikukuh untuk tetap mempertahankan keberadaan kandang ayam tersebut meskipun warga jadi korbannya.

“Dirinya berdalih dulu di tutup karena ingin masyarakat, tapi mana masarakat tidak ada yang mau, dan malah kita mendesak untuk menutupnya. Satu-satunya sumur yaitu sumur nangsi jadi kotor, bau, berbusa. Karena kandang disitu buang limbahnya ngalir,” tutupnya. (Agus/LLJ).