Diduga Ada Praktik Perpeloncoan, Gubernur Banten Sidak SMKN 2 Kota Serang

0
301

Serang,fesbukbantennews.com (20/7/2016) – Adanya dugaan Praktik perpeloncoan di SMKN 2 Kota Serang saat Masa Orientasi Siswa (MOS), atau sekarang di sebut Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Gubernur Rano Karno melakukan inspeksi mendadak (Sidak) untuk mengetahui adanya dugaan praktik perpeloncoan tersebut.

Rano Karno saat sidak di SMKN 2 Kota Serang.(LLJ)
Rano Karno saat sidak di SMKN 2 Kota Serang.(LLJ)

Sebelumnya, ratusan calon siswa diharuskan para siswa baru membawa makanan, perlengkapan alat sholat dan alat kebersihan untuk dibawa ke sekolah yang nantinya peralatan yang mereka bawa akan diberikan kepada pihak sekolah.

Sejumlah siswa pun mendapatkan perlakukan kasar dari para senior, bahkan tak sedikit siswa yang di gunduli dan di jemur di bawa panas sinar matahari. Pihak sekolah pun mewajibkan para siwa baru agar membawa makanan dan alat sholat serta alat kebersihan untuk di bawa ke sekolah.

“Menurut pemberitaan yang beredar, bahwa di sekolah ini ada peraktik perpeloncoan selama MPLS hari pertama, tadi saya berbincang dengan murid, dan memang ada pas hari pertama ada, tapi sekarang sudah tidak ada waktu saya liat,” kata Gubernur Banten Rano Karno, Rabu (20/07/2016).

Selain itu, gubernur juga mengimbau kepada seluruh sekolah di Provinsi Banten agar peratura dari Kemendiknas yang dikeluarkan harus di taati dan di patuhi.

“Dulu kan namanya MOS, sekarang MPLS, jadi hanya memperkenalkan lingkungan sekolah, jadi tanpa adanya perpeloncoan seperti, papan nama, diwajibkan membawa makanan yang aneh-aneh seperti tebak-tebakan, dan sebagainya,” katanya.

Sementara itu kepala sekolah SMKN 2 Kota Serang membantah jika di sekolahnya terjadi perpeloncoan saat MPLS berlangsung. Kegiatan sekolah yang dilakukan selama MPLS sudah sesuai dengan arahan dan peraturan yang dikeluarkan Kemendiknas.

“Liat saja tidak ada namanya perpeloncoan, tadi juga pak gubernur juga liat tidak ada. Jika masalah rambut dan di jemur itu saya tidak tahu, lantaran waktu itu saya sedang rapat dengan orang tua wali murid siswa baru di aula,” katanya. (iman/LLJ)