Dibantu Kopassus dan Lahir di Lokasi Gempa, Bayi Ini Bernama ” Gempa Satria Komando”

0
249

Lebak, fesbukbantennews.com (26/1/2018) – Proses kelahirannya dibantu anggota grup 1 Kopassus di lokasi gempa Sawarna, Lebak, Banten, seorang bayi laki-laki mungil diberi nama oleh orangtuanya Gempa Satria Komando, Jumat (26/1/2018).

Anggota grup 1 kopassih menggendong bayi yang lahir di tengah bencana gempa.(ist)

Rasa haru dan waspada dirasakan pasangan Ujang Haryadi dan Pipih Sri Haryati, warga Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Bagaimana tidak, dalam kondisi waspada setelah daerahnya diguncang gempa, pasangan tersebut diberi anugerah seorang bayi laki-laki dalam kondisi sempurna, sehat dan selamat.

Hari bahagia itu bermula pada Kamis (25/1/2018) pukul 22.10 WIB. Ketika itu, posko penanggulangan bencana alam yang ditempati personel Grup I Kopassus di kantor Desa Sawarna, Bayah, Kabupaten Lebak, mendapat laporan dari warga, bahwa ada ibu hamil atas nama Pipih mengeluhkan mulas dan juga keluar lendir bercampur darah tanda-tanda akan melahirkan.

Setelah mendapat informasi itu, sesaat itu juga Kepala Staf Teritorial (Kasiter) Grup 1 Kopassus, Mayor Inf Usman meminta kepada anggotanya untuk melakukan pertolongan. Dengan menggunakan ambulans yang standby di posko penanggulangan bencana, sekitar pukul 23.00 WIB, anggota Kopassus membawa ibu hamil tersebut ke tempat praktik bidan di Sawarna Timur.

Tak sampai di situ, sambil menunggu proses bukaan persalinan selesai, dengan menumpuh jalan yang kondisinya rusak dan medan jalan yang naik turun, anggota TNI itu rupanya menjemput bidan lain yang berada kurang lebih 20 kilometer dari tempat persalinan untuk membantu.

Alhamdulillah, pada Jumat (26/1/2018) dinihari, sekitar pukul 00.55 WIB, bukaan kandungan sudah dinyatakan lengkap, dan proses persalinan pun dimulai.

Dibantu oleh dua bidan dari desa setempat dan satu dokter dari Grup I Kopassus, pada pukul 01.05 WIB lahirlah bayi laki-laki dari Pipih.

“Kondisi anak baik dan sehat, menangis kencang,” kata Kasiter Grup I Kopassus, Mayor Inf Usman.

Kedua orang tua bayi itupun memutuskan untuk memberi nama anaknya ‘Gempa Satria Komando’, sesuai dengan kondisi daerahnya yang masih dalam kondisi waspada pasca terjadi gempa berkekuatan 6,1 SR pada Selasa (23/1/2018). Adapun Satria Komando diambil dari keberadaan anggota Kopassus yang turut membantu, membawa sang ibu untuk melahirkan ke bidan.

Meski sempat diobservasi selama lima jam untuk memantau kondisi pasca kelahiran, kondisi ibu dan bayi sehat.

“Alhamdulillah kondisi anak dan ibunya sehat, sekarang sudah di kediamannya,” kata Mayor Usman. (AH/fine/LLJ).