Dampak Subsidi Listrik Dicabut, Rakyat dan UMKM Makin Terpuruk

0
137

Serang,fesbukbantennews.com. (3/1/2017) – Adanya pencabutan subsidi listrik oleh pemerintah, rakyat miskin, dan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) termasuk Industri Mikro, Kecil, dan Menengah (IMKM) akan semakin terpuruk.

 

Salah satu percetakan di Kota Seran yangg mengeluhkan pencabutan subsidi listrik oleh pemerintah.

Hal ini berdampak pada sejumlah pelaku UMKM dan IMKM di Kota Serang menjadi resah menanggapi pencabuatan kembali subsidi listrik oleh pemerintah. Hal ini dihawatirkan para pengusaha percetakan di Ciceri Kota Serang yang bisa berujung pada gulung tikarnya usaha mereka.

 

Endar, salah seorang pengusaha perctakan, mengatakan saat ini saja dengan tarif subsidi yakni 900 VA, dirinya membayar uang listrik bulanan setidaknya Rp 1.500.000. Dengan pencabutan subsidi, dirinya dipastikan harus membayar dua kali lipatnya dari bisanya.

 

“Jelas berat sekali, barang buat bahan saja sekarang naik 30 persen, ini listrik malah dicabut subsidinya oleh pemerintah pusat. Karena listrik, otomatis yang lain ikut naik lagi. Apalagi lagi sepi-sepinya,” katanya, Selasa (03/01/2017).

Dengan omzet sekitar Rp 10-15 juta sebulan, lanjut Endar, sangat berpengarauh pada ongkos produksi yang kebanyakan menggunakan tenaga listrik, selain itu bahan baku yang juga mengikuti naik di awal tahun 2017 kali ini.

 

“Omzet yah paling banter Rp 15 juta sebulan, itu kan omzet, kalau untung sih kecil sekali. Ada 4 orang karyawan, ditambah pajak saja sudah tinggi yang dibebankan kepada kami,” katanya.

 

Perlu diketahui, pada Januari 2017, tarif listrik akan naik dari sebelumnya Rp 585 per KWh menjadi Rp 774 per KWh per Januari 2017. Tarif akan terus meningkat menjadi Rp 1.023 per KWh pada Maret 2017 dan menjadi Rp 1.352 per KWh pada Mei 2017 dengan kalkulasi sekitar 131 persen. (man/LLJ).