Dalam Pantauan Gubernur Banten, Saroh Penderita Tumor Pekan Depan Dioperasi

0
198

Serang, fesbukbantennews.com (6/10/2018)  – Pemerintah Provinsi Banten melakukan respons cepat terhadap Saroh  (9) anak yatim piatu warga Desa Rancaseneng Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang, yang menderita tumor di bagian bokongnya. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten. M. Yusuf mengatakan bahwa Saroh akan menjalani operasi pada Selasa (9/10/2018) lusa. Dan saat ini Saroh dalam Pantauan Gubernur Banten Wahidin Halim.

Foto : Saroh, bocah yatim piatu penderita tumor tengah menjalani perawatan di RSUD Banten (Istimewa).

“Insha Allah terhadap tumor yang diderita Saroh, akan dilakukan operasi pada hari Selasa tanggal 9 Oktober 2018,” kata Yusuf melalui press release yang diterima redaksi dari Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Banten,Amal Herawan, Sabtu (06/10/2018).

Yusuf mengatakan, penanganan keluhan Saroh dilakukan secara terkoordinasi antara bidan desa, kepala desa, pihak Kecamatan Cikeusik, Pemerintah Kabupaten Pandeglang dan Pemerintah Provinsi Banten.

Yusuf menjelaskan, pada tanggal 31 Agustus 2018, bidan Desa Rancasenang memberikan pemahaman (edukasi) kepada keluarga Saroh, supaya Saroh diobati di rumah sakit. Upaya tersebut berhasil, selanjutnya Saroh di bawa ke RSUD Berkah Pandeglang. Di RSUD Berkah Pandeglang, dilakukan berbagai pemeriksaan kesehatan.

Selanjutnya, menurut Yusuf, Tim Dinas Kesehatan Provinsi Banten berupaya jemput bola. Tanggal 3 September 2018 pihaknya, berangkat ke RSUD Berkah Pandeglang, bertemu dokter bedah. Ternyata, disana Saroh tidak bisa ditangani dengan baik karena Tidak ada alat. Sehingga harus di rujuk ke RSUD Banten.

Selanjutnya, penanganan Saroh dilakukan terkoordinasi antara Pemkab Pandeglang dan Pemprov Banten yang melibatkan unsur bidan desa, TKSK, pemerintah kecamatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, RSUD Berkah Kab. Pandeglang, Dinas Kesehatan Provinsi Banten, RSUD Banten dan Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Banten.

Maka, tanggal 4 September 2018, Saroh berangkat ke RSUD Banten, menemui dokter bedah umum. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan darah, rongsen, dan CT Scan.

Hasil pemeriksaan selesai pada tanggal 13 September 2018. Selanjuntya, dikonsultasikan ke dokter anak pada tanggal 21 September 2018. Namun, konsultasi tersebut tidak berhasil, karena praktek dokter anak saat itu padat. Saat itu, Saroh datang jam 8.00 WIB. Tetapi, mendapatkan nomor antrian 138. Sehingga, terhadap Saroh tidak bisa dilakukan pemeriksaan dokter anak.

Namun, Tim tidak menyiakan-nyiakan waktu. Ketika pemeriksaan dokter anak tidak memungkinkan dilakukan untuk Saroh, Tim bergerak ke Pandeglang untuk membetulkan Kartu BPJS milik Saroh. Karena antara kartu BPJS dan Kartu Keluarga tidak sinkron. Di dalam kartu BPJS tertulis nama Saroh. Tetapi di Kartu Keluarga tertulis Sarohmah.

“Kalau tidak disinkronkan, akan menjadikan permasalahan dalam pelayanan kesehatan selanjutnya,” demikian pemikiran yang terlintas dalam diri Tim Dinksaat itu.

Selanjutnya, tanggal 24 September 2018, Saroh bersama Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Cikeusik, Dodong, berangkat ke Serang. Tanggal 25 September 2018 dilakukan pemeriksaan dokter -anak RSUD Banten. Hasilnya, Saroh menderita batik filek. Sehingga, memberikan obat untuk batuk filek dan diminta kembali apabila sudah sembuh.

Pada tanggal 3 Oktober 2018, Tim bergerak ke RSUD Berkah Pandeglang untuk mengurus surat rujukan, yang sudah habis waktunya karena sudah satu bulan. Keesokannya, tanggal 4 Oktober 2018, Saroh dibawa ke RSUD Banten. Dilakukan pemriksaan ke dokter spesialis bedah umum dan dokter spesialis anak. Dan, pada tanggal 5 Oktober 2018 dilakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis anastesi. Hasilnya, tim dokter sepakat untuk dilakukan operasi terhadap Saroh.

“Hari ini, tanggal 6 Oktober 2018, mulai dilakukan perawatan terhadap Saroh,” kata Yusuf. Selanjutnya, tambahnya, akan dilakukan operasi pada Selasa tanggal 9 Oktober 2018. Tindakan selanjutnya adalah pemeriksaan tumor yang diderita Saroh.

“Bila tumor jinak, akan dilakukan perawatan oleh RSUD Banten. Namun, bila dinyatakan ganas, penanganan Saroh akan dirujuk ke RS Kanker Dharmais, Jakarta,” kata Yusuf seraya menegaskan bahwa setiap tindakan yang dilakukan terhadap Saroh seluruhnya dalam pengawasan Gubernur Banten, H. Wahidin Halim dan Bupati Pandeglang, Irna Narulita Dimyati Natakusumah.

Sebagai informasi, Saroh merupakan anak yatim piatu. Ayah dan ibunya sudah meninggal dunia sejak lahir.  Sebenarnya, benjolan pada bokong Saroh sudah ada sejak usia dua bulan. Tetapi, karena kurangnpengurusan benjolan tersebut membesar sejak usia tiga tahun . Dan, kini penyakit yang diderita Saroh sedang dalam penanganan terkoordinasi antara Pemrpov Banten dan Pemkab Pandeglang.(LLJ)