Cetak Sejarah, Enong Suhaeti Jadi Wanita Eselon II Pertama di Banten Bergelar Doktor

0
218

Sumedang,fesbukbantennews.com (20/11/2018) – Rasa haru dan bahagia terpancar dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten, Enong Suhaeti , saat menerima gelar Doktor Ilmu Pemerintahan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor,Sumedang, Jawa Barat, Senin (19/11/2018).

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten, Enong Suhaeti , saat menerima gelar Doktor Ilmu Pemerintahan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor,Sumedang, Jawa Barat, Senin (19/11/2018). (Ist)

Dalam desirtasi berjudul Pengaruh Kompetensi Manajerial, Komunikasi Interpersonal, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Serang Provinsi Banten tersebut, Enong dinilai memberikan sumbangsih dalam tatakelola pemerintah dari ilmu akademik yang dihasilkannya.
Dihimpun informasi dari kampus yang banyak mencetak pejabat negara di Kawasan Jatinangor, Sumedang terserbut, Enong ternyata satu-satunya pejabat eselon II di Pemprov Banten yang saat ini bergelar doktor.

Acara promosi doktoral dan sidang terbuka yang dihelat di Gedung Pascasarjana IPDN kemarin, Enong tampak berulang kali menitikan air mata. Ia tak bisa membendung rasa harunya atas raihan gelar S3 tersebut. Terlebih saat menyampaikan pesan kepada tiga buah hatinya yang juga semuanya telah meraih S2. Tak sampai disitu, Enong pun sempat berhenti berucap, dan kembali menangis, ketika membacakan puisi guru setelah dilangsungkannya yudisium atas gelar yang diraihnya.

Rektor IPDN, Prof. Dr. Ermaya Suradinata yang menjadi pimpinan sidang kemarin, menyatakan apresiasinya atas pencapaian Enong tersebut. Enong berhasil lolos sebagai doktor ke 53 dari IPDN dan berhasil dengan nilai 3,5.

“Dengan desertasi yang dibuat, saudari promovenda telah berhasil mencapai prestasi yang membanggakan. Saudari berhasil menyusun konsep-konsep baru sebagai pengembangan teori, dan itu menjadi kontribusi keilmuan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, terutama ilmu pemerintahan yang semakin fungsional untuk mengkritisi fenomena pemerintahan yang berkembang sangat dinamis,” ujar Ermaya, saat memberikan nasehat akademiknya.

Sementara Enong mengatakan, jika dirinya sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan studi formal hingga dipromosikan sebagai Doktor, meski ditengah kesibukannya menjabat Eselon II di Pemprov Banten.

“Alhamdulillah, Allah meridhoi gelar yang saat ini saya capai, karena ini bukan pekerjaan ringan bagi saya. Mudah-mudahan yang telah saya dapat hari ini dapat bermanfaat bagi diri saya, masyarakat, serta dapat diimplementasikan ditataran birokrasi di Banten,” ungkap Enong.

Enong Suhaeti pun sangat bersyukur, karena dirinya menjadi perempuan pertama di eselon II yang meraih gelar Doktor. Karenanya ia juga berharap apa yang menjadi pencapaiannya dapat diikuti oleh para perempuanperempuan lain di lingkungan Pemprov Banten.

Wakil Gubernur Banten, Andhika Hazrumi yang menyakiskan prosesi pemberian anugerah gelar doktor sejak awal pembukaan hingga akhir acara itu menyatakan jika dirinya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Enong Suhaeti.

“Saya kira ini suatu pencapaian yang sangat luar biasa yang diraih Ibu Enong, terlebih beliau perempuan pertama, Eselon II di tingkat pemerintahan Provinsi Banten yang meraih gelar Doktor. Ilmu S3 yang diraih Bu Enong ini relevan dengan fungsinya sebagai kepala lembaga di Pemprov Banten, semoga dapat diimplementasikan di lingkungan kerjanya,” kata Andika.

Wagub berharap, keberhasilan Enong tersebut menjadi inspirasi bagi ASN lain di Pemprov Banten untuk terus semangat dalam menuntut ilmu. Selain itu, ia berharap dengan bekal bekal ilmunya tersebut dapat bermanfaat dalam menjalankan fungsi tugasnya sebagai kepala dinas, dan siap ditugaskan dimanapun oleh pimpinan.

Pantauan kemarin, selain dihadiri Wagub Banten, acara tersebut juga dihadiri Tokoh Pendiri Banten sekaligus Ketua Paguyuban Warga Banten (Puwnten) Tb. Farich Nahril, H. Mardini, Kepala Dispora Banten Deden Apriandi, Asda 1 Banten Syamsir dan sejumlah pejabat dari Banten serta ratusan keluarga besar Enong Suhaeti. (AA/LLJ)