Cara BKOW Banten untuk Meningkatkan ‘The Power of Emak-emak’

0
146

Serang,fesbukbantennews.com (9/8/2017)  – Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Banten menggelar Penyuluhan Usaha untuk Kaum Perempuan. Kegiatan tersebut didorong untuk membentuk kemandirian kaum perempuan melalui sektor usaha.

Adde Rossi dihadapan para peserta penyuluhan usaha kecil untuk kaum perempuan.

“Kami mendorong agar ibu-ibu berwirausaha, karena nanti akan berdampak pada keluarga,” kata Ketua BKOW Provinsi Banten, Adde Rosi Khoerunnisa saat membuka acara di Aula Masjid Baitussolihin, Bhayangkara, Kota Serang, Rabu (9/8/2017).

Adde Rosi mengatakan, perempuan harus bisa mandisi secara ekonomi maupun secara sosial. Ia pun menyampaikan pesan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di Jakarta, Selasa (7/8/2017), bahwa perempuan tugasnya bukan hanya mengurus anak dan kebutuhan rumah tangga.

“Mensos menyampaikan bahwa perempuan bukan hanya bertugas mengasuh anak, tapi bagaimana agar perempuan saat ini menjadi ibu bangsa. Ibu bangsa adalah perempuan yang bisa membimbing anak menjadi cerdas, mendidik anak berkarakter dan berintegrtitas tinggi. Perubahan fungsi dari seorang ibu, adalah menjadi duta besar Republik Indonesia, yaitu melahirkan anak-anak yang cinta Pancasila dan NKRI,” papar Adde Rosi.

“Bayangkan ibu-ibu, sekarang anak umur SMP sudah bisa merakit bom dan siap-siap menjadi ‘penganten’. Naudzubilahimindzalik, mudah-mudahan itu tidak terjadi terhadap anak-anak kita di Provinsi Banten,” sambungnya.

Adde Rosi pun menyinggung soal istilah bahwa di belakang lelaki hebat ada perempuan yang kuat. “Sekarang coba diubah, jangan di belakang terus. Di samping bapak-bapak yang hebat ada perempuan yang selalu memberikan dukungan dan lain sebagainya,” tuturnya.

Melalui kegiatan Penyuluhan Usaha untuk Kaum Perempuan yang bertema ‘Kita Wujudkan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Secara Mandiri di Provinsi Banten’, Adde Rosi berharap ini menjadi pintu bagi kaum perempuan untuk menjadi perempuan mandiri.

“Kegiatan ini harus berlanjut berkesinambungan. Ini angkatan pertama yang diberikan penyuluhan, nanti ada angkatan selanjutnya,” pinta Adde Rosi.

Dalam kegiatan ini, peserta yang berasal dari organisasi wanita mitra BKOW Provinsi Banten, termasuk perwakilan wirausaha dari kalangan masyarakat yang hadir diberikan penyuluhan tentang kewirausahaan dari Kementerian Koperasi dan UMKM RI.

Kepala dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten, Sitti Ma’ani Nina yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, perempuan memang perlu berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi keluarga.

“Dengan begitu nantinya akan membantu pemerintah juga untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Namun keterampilan harus ditingkatkan,” kata Nina.

Pada kesempatan ini, Nina mengungkapkan Provinsi Banten memiliki penduduk perempuan dengan jumlah yang hampir seimbang dengan jumlah laki-laki. Pada semester awal 2017, jumlah penduduk Provinsi Banten ada sebanyak 10.382.590 jiwa.

“Laki-lakinya 5.288.555 jiwa dan perempuan 5.084.035 jiwa. Jumlahnya sama-sama lima juta, tapi masih banyak laki-laki,” ujarnya.

Menurut Nina, Pemerintah Provinsi Banten pun terus mendorong pemberdayaan perempuan agar sama-sama setara dengan laki-laki. “Jika keduanya jalan, pembangunan di Banten akan pesat. Kita akan terus dorong peningkatan ekonomi keluarga kepada kaum perempuan,” tuturnya.(pieh/LLJ)