Car Free Day Kota Serang Dihapus, Pemkot Gagal Penuhi Hak Warga Dapat Udara Bersih

0
214

Serang, fesbukbantennews.com (17/6/2019) – Dihilangkannya program Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) oleh Pemkot Serang dengan dalih terbatasnya anggaran dikritik oleh salah satu penggagas CFD di Kota Serang, Andi ST.

Andi ST.

Menurut Andi, CFD yang sudah dimulai dengan sejak tahun 2010 tidak semestinya dihapuskan. Apalagi dengan dalih terbatasnya anggaran.

Dihapusnya car free day dari program Pemkot Serang sangat disayangkan, karena dengan begitu Pemerintah sebagai pemangku kebijakan telah gagal memenuhi hak-hak masyarakat untuk memperoleh lingkungan dan udara yang bersih. Kondisi ini justru, kata Andi, terjadi saat tren pelaksanaan car free day di Kota lain semakin baik, Kota Serang malah terpuruk.

“Saya sebagai salah satu inisiator awal car free day Kota Serang, sangat menyesalkan tidak dilanjutkan. Saya kira, saat tren pelaksanaan car free day di Kota lain semakin baik, Kota Serang malah terpuruk. Miris sekali,” katanya.

Andi juga berharap, car free day bisa terus dilaksanakan, apalagi Kota Serang sebagai Ibukota Provinsi harus menjadi leading dalam keberpihakan terhadap kelestarian lingkungan.

“Lalu persoalan anggaran saya rasa bisa di anggaran dari masing-masing SKPD, kalau DLH tidak sanggup, Dishub seharusnya bisa, karena setahu saya anggarannya tidak terlalu besar dibanding dampak yang dihasilkan. Bahkan Kota Serang pernah memperoleh penghargaan Langit Biru terkait pelaksanaan car free day dari Kementerian Lingkungan Hidup,” tukas dia.

Lebih jauh Andi mengungkapkan, semua umat manusia sangat membutuhkan udara bersih. Dan dengan CFD bisa mengurangi kadar udara kotor yang merusak lingkungan .

“Dulu CFD jaraknya panjang, dari Alun-alun hingga Sumur Pecung. Lalu dikurangi lagi jaraknya, Dari Alun-alun hingga sampai lampu merah Pisang Mas saja. Dan sekarang tambah parah, dihilangkan,” tegas Andi.(ast/LLJ).