Bupatinya Beli Mobil Rp1,9 Miliar, Ibu Hamil di Pandeglang Terpaksa Ditandu Karena Jalan Rusak

0
292

Pandeglang, fesbukbantennews.com (13/3/2019) – Seorang ibu hamil terpaksa ditandu dengan susah payah oleh warga untuk mencapai puskesmas. Lantaran kondisi jalan yang tak memungkinkan untuk dilalui roda dua, apalagi roda empat.

Aksi teatrikal menyikapi pembelian Mobil Bupati Pandeglang Rp 1,9 Miliar.(cos)

Demikian aksi teatrikal yang dilakukan sejumlah mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Kabupaten Pandeglang saat menggelar aksi di halaman kantor sekertariat daerah Kabuapten Pandeglang, Rabu (13/3/2019).

Aksi ini sebagai bentuk protes mahasasiswa terhadap kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengadaan kendaraan dinas (Randis) yang di peruntukan untuk Bupati Pandeglang dengan nilai Rp1,9 miliar.

Dalam aksi ini mahasiswa menggambarkan sejumlah ketertinggalan di daerah pelosok Pandeglang, salah satunya aksi wanita hamil yang harus ditandu menggunakan sarung lantaran akses jalan rusak.

Disatu sisi, Bupati Pandeglang, Irna Narulita malah asyik menunggangi mobil dinas barunya di lintasan penuh lumpur. Mobil itu disimulasikan dalam bentuk imitasi dari anyaman bambu.

“Ini sebagai bentuk kekecewaan kita terhadap pemerintah, saat kita mengembor-gemborkan akses jalan rusak, bupati Pandeglang malah membeli mobil Toyota Prado dengan harga Rp1,9 miliar. Padahal, jika uang tersebut di bangunkan ke jalan lumayan, mungkin tidak ada lagi yang di tandu,” kata Ketua IMM Pandeglang, Ahmad Fauzi usai aksi.

Menurut dia, kebijakan tersebut dianggap aneh ketika APBD Pandeglang masih minim. Masih banyak kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi, Pemda malah mengeluarkan kebijakan yang tidak mengembirakan.

“Kalau pembelian kendaraan dinas itu untuk memudahkan dalam menjangkau akses jalan di Pandeglang, seharusnya pemerintah membetulkan infrastruktur yang rusak, bukan malah membeli mobil,” sindirnya.

Diketahui, tahun 2018 lalu Pemkab Pandeglang menganggarkan pembelian kendaraan dinas mencapai Rp5,2 miliar. Salah satu peruntukkannya guna membeli kendaraan dinas baru bagi bupati berupa Toyota Prado seharga Rp1,9 miliar.

Berawal dari pembelian itulah, sejumlah aktivis, tokoh masyarakat dan mahasiswa menyoroti pembelian mobil yang dinilai tidak berbanding rulus dengan kondisi Kabupaten Pandeglang yang masih miskin.(cos/LLJ)