Bupati Serang : Perbedaan Agama Jangan Jadi Isu Politik

0
168

Serang, fesbukbantennews.com (19/9/2018) Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah menegaskan, isu agama tidak lagi menjadi bahan kampanye politik. Pasalnya, isu agama yang disebarkan oleh oknum berpotensi memecah silaturahmi antar umat Agama. Hal itu dikatakan Tatu, setelah mengukuhkan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Serang periode 2018 – 2023. Turut hadir, Ketua DPRD Kabupaten Serang Muhsinin, Dandim 06 02 Serang Letkol CZI Harry Praptomo, Ketua MUI Provinsi Banten H. MA. Romly, dan Ketua FKUB Kabupaten Serang H. M Nasrun.

Bupati Serang saat mengukuhkan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Serang periode 2018 – 2023.

Ia menilai, Indonesia terbentuk dari keragaman agama yang sudah resmi ditetapkan oleh pemerintah dan keragman agama tidak boleh dijadikan alat oleh oknum untuk kampanye politik yang berdampak mengganggu stabilitas Negara. “Jika isu agama sudah dimainkan maka akan sulit untuk mengembalikan menjadi harmonis dan ini menjadi tugas FKUB untuk melakukan komunikasi kepada masyarakat agar tidak bermain dengan isu Agama,” ungkap Tatu di Aula Tb Suandi, Selasa (18/09/2018).

Tatu juga berharap, FKUB menjadi sarana masyarakat dalam menyalurkan aspirasi masing-masing agama kepada Pemerintah. Agar aspirasi tersebut menjadi kebijakan yang sesuai harapan seluruh agama.

” Jangan sekali-kali perbedaan agama dijadikan sarana kampanye politik karena sangat rawan sekali dan FKUB harus bisa hadir ditengah masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada terkait isu agama,” imbuhnya.

Dia juga meyakini, masyarakat Kabupaten Serang memegang teguh yang sudah dicontohkan oleh tokoh Agama dalam memelihara ketertiban masyarakat dan mewujudkan kerukunan antar umat beragama .

“Saya juga berharap, tokoh Agama terus menanamkan pola hidup berdampingan secara damai serta rukun dalam indahnya perbedaan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Serang, H. M Nasrun mengatakan, FKUB akan melakukan dialog bersama masyarakat jika ditemukan perbedaan yang tidak sepaham dan menghadirkan masing-masing tokoh agama. “Saat ini juga masing-masing tokoh agama yang non muslim turut hadir dan ini sebagai gambaran bahwa pengurus FKUB sudah kompak untuk mengatasi permasalahan perbedaan antar agama,” ujar Nasrun.

Ia menjelaskan, FKUB sudah membuat program untuk sosialiasi di masing-masing Kecamatan Kabupaten Serang sebagai antisipasi kesalah pahaman di tengah masyarakat. “Ketika ditemukan permasalahan, Kami juga melibatkan tokoh agama di Kecamatan tersebut untuk diselesaikan secara bersama melalu dialog yang difasilitasi oleh Kami,” katanya (pkbSRG/bknADV/LLJ)