Bupati Peringati HUT Pandeglang , Balita Penderita Gizi Buruk Meradang

0
203

Pandeglang,fesbukbantennews.com (1/4/2017) – Hari ini , 1 April 2017 tepat  usia  Kabupaten Pandeglang 143 tahun. Siang tadi di Alun-alun Pandeglang Bupati Pandeglang didampingi suaminya Dimyati Natakusuma ,Pj  Gubernur Banten ,Kapolda Banten serta pejabat lainnya nampak ceria mengikuti acara HUT Pandeglang ke -143.

Putra Maulana,penderita gizi buruk warga Kaduhejo,Pandeglang terbaring pasrah.

Namun di tempat lain masih di Kabupaten Pandeglang ,tepatnya di kampung Kukulu, Desa Mandalasari kecamatan  Kaduhejo, penderita gizi buruk, Putra maulana (4,5 tahun) anak pertama dari Saleh dan Surti,hanya mampu terbaring.Jangankan berjalan,menggeser tubuhnya saja sulit.

Bupati Pandeglang bersama Pj Gubernur Banten,Kapolda Banten dalam acara HUT Pandeglang ke 143. (Foto:humas Polda Banten)

Sang bapak, Saleh mengungkapkan, Putra Maulana lahir dengan normal. Sampai kemudian kira-kira usia lima bulan Putra Maulana menderita penyakit kurang gizi.

“bukan hanya itu, sejak usianya tiga tahun, Putra Maulana didiagnosa oleh dokter RS Berkah Pandeglang  menderita infeksi paru,'”kata Saleh.

Saat ini,lanjut Saleh, kondisi parunya sudah membaik namun kaki Putra Maulana tidak bisa digunakan seperti teman sebayanya.

“Ia hanya bisa berbarung di tempat tidur, jangankan untuk berjalan untuk menggeserkan tubuhnya saja ia sangat kesulitan,” ungkapnya.

Keinginan Saleh sangat kuat untuk mengobati anaknya. Namun Apa daya, dia tak punya biaya.

” sudah setahun BPJS saya hilang dan belum dibayar. Pengen ngobatin susah tidak ada biaya,” tuturnya.

Sementara itu, seorang Pemuda yang merasa peduli  nasib  Putra Maulana, berencana  akan membawa Putra ke RSUD Banten dengan menggunakan  SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu). Supaya Putra bisa diobati.

“Rencananya pekan  depan kita akan bawa Putra ke RSUD Banten,setelah kita meminta rujukan di Puskesmas Kaduhejo,” ujar Fauzi,mahasiswa dan juga relawan FBn.

Fauzi berharap,ada pihak yang meringankan beban  orang tua Putra Maulana yang masuk dalam ekonomi lemah.Sebab meskipun di RSUD digratiskan ,namun pasien dan keluarganya memerlukan biaya untuk transport serta  biaya hidup sehari-hari selama pengobatan.

“Kami mengharapkam sumbangsih masyarakat ,cuma Putra bisa berobat.Karena hingga saat ini Putra Maulana belum pernah dapat bantuan pemerintah,” tukas Fauzi.(LLJ)