Bukan Tadarus atau Sholawat, House Music Iringi Sahur di Alun-alun Kota Serang

0
1109

Serang,fesbukbantennews.com (30/6/2015) – Ini kali pertama aku sahur bersama puluhan orang di pojok Alun-alun Timur Kota Serang, Minggu (23/6/2015). Selain bersama teman-temaan dari komunitas penutur Bahasa Jawa Serang (BJS) ada juga beberapa orang pemulung, pedagang asongan, petugas kebersihan alun-alun yang ikut sahur bareng.

Sahur bareng BJS.
Sahur bareng BJS.

Desain tata ruang Kota Serang ini sangat unik. Bila di daerah lain di sekitar Alun-alun dikelilingi rumah sakit, kantor pos, kantor pemerintahan, kantor polisi, dan masjid agung maka di Kota Serang berbeda. Masjid Agung Serang berada nyempil dan jauh dari Alun-alun Kota Serang.

Alhasil selama acara sahur bareng yang dimulai sekira pukul 03.00 Wib kami tak mendengar suara tadarus dari masjid. Hening? tentu saja tidak. Sahur kami malah diiringi suara knalpot para pebalap jalanan, sesekali suara pedagang tahu bulat yang promosi degangannya dengan kalimat ‘wakwaw’ yang khas. Dan yang menarik adalah adanya house music yang mengiringi sahur kami.

Irama.house music ini berasal dari pelantang suara berukuran besar yang dipasang entah siapa di pinggir jalan raya. Hentakan suara house music ini terdengar hingga ratusan meter jaraknya. ada beberapa remaja pria wanita di sekitar pelantang suara yang asyik bergoyang mengikuti irama music.

Selepas bersantap sahur datang wakil rakyat asal Kota Serang. ” Ini kewenangan pemerintah kabupaten,” ucap sang wakil rakyat.
“Itu kan di alun2 timur, milik pemerintah kota,” sergahku.
“Itu yang di alun-alun barat (yang dikelola Pemkab) lebih parah,” balasnya tanpa merinci apa parahnya.
Aku hentikan perdebatan, lebih memilih menikmati teh manis hangat yang diracik perempuan pedagang asongan yang dari jelang magrib hingga pukul 04.00 wib,masih mencari nafkah.(LLJ)

Tulisan : Qizink, Admin dan Pendiri Komunitas Facebook Bahasa Jawa Serang (BJS).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here