BI : Diprediksi Pertumbuhan Ekonomi Banten Triwulan I Tahun 2015 Melambat

0
662

Serang,fesbukbantennews (9/3/2015) – Kesejahteraan masyarakat di Provinsi Banten pada triwulan IV 2014 menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pertumbuhan Ekonomi Ba

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten, Budiharto Setyawan (tengah)
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten, Budiharto Setyawan (tengah)

nten Triwulan I-2015 Diprediksi melambat.
Demikian diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten, Budiharto Setyawan, saat menyampaikan Kajian Ekonomi dan Keuangan regional Banten triwulan IV 2014 kepada wartawan di Gedung BI Banten, Kaloran, Kota Serang, Senin (9/3/2015).
Menurut Budiharto, peningkatan ekonomi pada triwulan IV 2014, Hal ini ditunjukkan dengan turunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), peningkatan pendapatan dan berkurangnya jumlah penduduk miskin.
“Di sisi lain, tingginya jumlah angkatan kerja di Banten belum diimbangi dengan peningkatan kualitas pekerja sebagaimana tercermin dari latar belakang pendidikan mayoritas adalah lulusan Sekolah Menengah Pertama,” kata Budiharto.
Sementara, lanjut Budiharto,

Pertumbuhan ekonomi Banten triwulan I-2015 diprediksi tumbuh lebih rendah dari triwulan IV-2014 yaitu pada kisaran 6,26 – 6,76% (yoy) dengan bias ke bawah. Di sisi permintaan, perlambatan tersebut didorong oleh melemahnya kinerja net ekspor. Konsumsi rumah tangga diprediksi tumbuh stabil dan Pembentukan Modal Tetap Bruto berpotensi meningkat dengan adanya realisasi proyek infrastruktur pemerintahan yang tertunda.

“Sementara di sisi penawaran, kinerja industri pengolahan berisiko melambat. Kinerja sektor pertanian berpotensi meningkat memasuki musim panen raya padi. Selain itu, adanya upaya peningkatan produksi perikanan juga mendorong kinerja sektor tersebut,” urai Budiharto.

Lebih jauh Budiharto menjelaskan, inflasi Provinsi Banten pada triwulan IV 2014 tercatat sebesar 10,20% , lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 9.65% .
Pada triwulan ini, komponen yang memberikan andil inflasi tertinggi adalah komponen administered price. Berbagai kebijakan pemerintah terkait penetapan harga beberapa komoditas administered price seperti kenaikan bertahap tarif tenaga listrik (TTL), kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan bahan bakar rumah tangga LPG 12 kg sejak pertengahan tahun memberikan andil terhadap tingginya inflasi di triwulan IV 2014.
“Selain itu, pergeseran musim panen beberapa komoditas volatile food seperti cabai merah, cabai rawit, dan beras juga menyebabkan terjadinya inflasi pada kelompok bahan makanan. Sedangkan komoditas inti, mengalami inflasi seiring dengan tingginya permintaan dan kebijakan penetapan tarif bawah angkutan udara,”terangnya.

Sejalan dengan usaha Bank Indonesia dalam menjaga Stabilitas Sistem keuangan, perkembangan kinerja perbankan di wilayah Provinsi Banten pada triwulan IV-2014 secara umum dalam kondisi yang baik dan sedikit mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya.

 

“Tingkat resiko pun mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya,” tukas Budiharto.(LLJ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here