Berharap Dapat Bantuan Alat Keselamatan, Balawista Banten Dapat Piagam Penghargaan

0
182

Serang,fesbukbantennews.com (31/10/2016) – Upaya Pemprov Banten melalui Dinas Pariwisata Banten memberikan penghargaan dan bantuan kepada pegiat seni, budaya dan wisata Kamis (27/10/2016) lalu di pendopo Gubernur Banten perlu diapresiasi. Namun bagi Balai Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Banten mendapatkan bantuan alat keselamatan untuk wisata pantai lebih penting.

Balawista Banten usai mendapatkan piagam penghargaan di pendopo Gubernur Banten, Kamis (27/10/2016).(ist)
Balawista Banten usai mendapatkan piagam penghargaan di pendopo Gubernur Banten, Kamis (27/10/2016).(ist)

“Kami senang kerja kami sebagai relawan penyelamat wisata tirta mendapatkan penghargaan dari pemprov Banten,” kata Kordinator Balawista Banten, Ade Ervin.

Namun, lanjut Ervin, pihaknya lebih mengharapkan ada bantuan pemerintah untuk alat-alat keselamatan pengunjung wisata yang sangat minim. ” alat keselamatan bagi Bagi Balawista sangat penting,apalagi sebentar lagi menghadapi liburan akhir tahun,” kata dia.

Dihubungi melalui telpon, salah satu pejabat Disbudpar Banten, Rohendi mengakui, bahwa dalam acara pemberian penghargaan tersebut, Balawista Banten tidak mendapatkan bantuan alat keselamatan.”iya tidak ada (bantuan alat keselamatan, red). Untuk beberapa desa wistta memang dapat bantuan peralatan.itupun yang sudah lama menjalin kerjasama dengan Disbudpar,” kata Rohendi.
Untuk diketahui, menjelang cuti kampanye, Gubernur Banten Rano Karno memberikan penghargaan kepada pegiat seni dan budaya. Sebab, dia ingin Banten menjadi daerah wisata.

“Di jelang akhir sebelum saya cuti, saya ingin berikan penghargaan kepada penggiat seni dan budaya. Mulai besok saya cuti,” kata Rano Karno saat ditemui di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Kamis (27/10/2016).

Rano bercerita bahwa semenjak menjadi Pelaksana Tugas (Plt) hingga menjadi Gubernur Banten, dia tengah menata satu persatu sistem pemerintahan hingga mengembalikan kembali semangat kebudayaan dan pariwisata di Banten.

“Harus saya benahi satu persatu. Kenapa saya undang (seniman dan pegiat wisata), selain mengucapkan terima kasih, saya ingin sampaikan bahwa tol Serang-Panimbang akan dibangun Presiden, bukan hanya khusus untuk Tanjung Lesung, namun untuk membuka akses masyarakat dan ekonomi di Banten,” terang dia.

Terpisah, Humas Balawista Banten Lulu Jamaludin mengatakan, Potensi wisata di Banten sangat tinggi. Terutama wisata pantai yang terbentang dari Anyer Kabupaten Serang sampai Sawarna, Kabupaten Lebak. Bahkan jutaan wisatawan domestik dan mancanegara setiap tahunnya selalu mengunjungi pantai di Banten.

Sayangnya, hal tersebut tidak dibarengi dengan kesiapan pemerintah kabupaten dan provinsi memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi para pengunjung pantai di Banten. Diketahui, terhitung dari Januari hingga Juli 2016, sudah 27 wisatawan yang tewas tenggelam di Pantai Sawarna Bayah, Lebak.

“Itu baru di pantai Sawarna, belum di Cinangka Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang, ” ungkap Bagian Humas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Banten Lulu Jamaludin.

Dia juga mengungkapkan, relawan Balawista Banten yang berjumlah 150 orang dan tersebar di seluruh pantai di Banten selalu siap siaga mengamankan pantai di Banten dari kecelakaan. “Terutama hari libur seperti tahun baru dan libur lebaran,” katanya.

Namun, Lulu Jamaludin sangat menyayangkan alat keselamatan yang dimiliki Balawista sangat minim. Meskipun tingkat kecelakaan sangat tinggi.

“Di Sawarna, yang tingkat kecelakaannya tinggi, Balawista hanya memiliki tiga papan seluncur. Padahal pada hari kedua lebaran idul fitri saja pengunjungnya mencapai 8000,” tegasnya.
Seharusnya, sambung dia, satu posko pengamanan pantai minimal memiliki Jetski,ruberboat, rescue board, rescue tube, long board, spinal board, surfboard, fin mask, scuba dive, motor patroli, tandu, medical  dan ambulance.

“Di pantai Sawarna hanya mempunyai tiga papan seluncur, rubberboat sudah laama rusak. Di pantai Carita tandu saja tidak ada. Apalagi memberikan kesejahteraan kepada relawan Balawista, alat keselamatan untuk masyarakatpun tidak ada bantuan dari Pemprov Banten,” tegas Lulu Jamaludin.

Untuk di Sawarna, terang dia, baru dapat bantuan dari Pemerintah Desa. Di Cinangka, bantuan dari sebuah perusahaan di Kalimantan. Di Carita Balawista mendapat bantuan dari Australia.

“Entah pemprov Banten, kapan mau ngasih bantuan. Padahal sudah lama kita mengajukan, “terangnya.

Lulu Jamaludin berharap, pemerintah mau terbuka hatinya, bisa memberikan bantuan kepada para relawan Balawista. “Karena selama ini, di pantai Carita jika ada korban kecelakaan laut, kita nyetop angkot atau losbak untuk angkut korban ke puuskesmas,” tukasnya.(LLJ)