Berantas Peredaran Narkoba, BNNP Banten Gandeng Netizen

0
208

Serang, fesbukbantennews.com (8/9/2018) – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten menggandeng seluruh media online dan penggiat media sosial (netizen) di Provinsi Banten untuk proaktif dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah Banten. Sebab saat ini peran penggiat medsos dan media online sangat membantu untuk mempersempit ruang gerak peredaran narkoba.

Netizan Banten Anti Narkoba. (Istimewa)

Dalam kegiatan diseminasi informasi melalui forum komunikasi anti narkoba berbasis online provinsi bagi netizen di salah satu rumah makan di Kota Serang, Jumat (7/9/2018), terbentuk Netizen Banten Anti Narkoba (Netizan Banten).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Banten, Abdul Majid mengatakan pentingnya pencegahan narkoba melalui media online dan media sosial. Sebab peredaran narkoba cukup masif di wilayah Banten. Tulisan dan postingan para penggiat media online dan medsos bisa memengaruhi khalayak pembaca di dunia maya.

Dikatakan Majid saat ini jika hanya mengandalkan pengawasan dari aparat keamanan seperti kepolisian, BNN dan instansi lainnya cukup lemah.

“Tugas dan tanggung jawab pemberantasan narkoba tidak hanya BNN dan kepolisian, tapi juga seluruh elemen masyarakat Banten, terutama media online dan penggiat media sosial harus proaktif mengedukasi masyarakat agar terhindar dari bahaya narkoba,” ujarnya.

Majid berharap kepada para penggiat media sosial dan media online bisa berkontribusi aktif dalam melakukan pemberantasan narkoba di Provinsi Banten.

Ditempat yang sama, ketua Netizan Banten terpilih, Lulu Jamaludin mengatakan, Kemajuan teknologi internet saat ini sangatlah pesat, dunia internet yang lebih dikenal dengan istilah dunia cyber merupakan dunia pertemuan berbagai system informasi dan komunikasi yang memotong batasan-batasan regional, budaya, waktu dan kecepatan.

“Oleh karenanya Netizan Banten yakin bisa membantu BNN Dalam memerangi Narkoba. Terutama untuk menyelamatkan generasi muda Banten dari bahaya Narkoba. Sebab sosialisasi bahaya narkoba tidak membutuhkan biaya besar. Dan juga pesan akan sampai hingga puncak Gunung atau tengah laut. Saat ini Berbagai lapisan masyarakat sudah tak asing lagi menggunakan internet. Kita rangking ke-6 ini berdasarkan data kasus yang kita ungkap, bukan masalah besar kecilnya suatu kasus tapi volumenya yang terjadi kasus suatu tempat itu adanya yang diungkap kepolisian maupun BNN,” jelasnya.(LLJ).