Bawa Perubahan Baru di Sekolah Lewat Praktik Pembelajaran yang Baik

0
536

Tangerang (19/4/2015) – “Saya menghimbau agar guru-guru yang hadir dapat memanfaatkan hasil pelatihan dengan baik, terutama bagaimana melaksanakan praktik pembelajaran yang baik di sekolah,” demikian seruan yang disampaikan Widodo MS, M.Pd., Kabid PTK Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yang hadir di awal pelatihan sekaligus membuka secara resmi (18/4).

Usaid prioritas Banten
Usaid prioritas Banten

Pelatihan sekolah yang dilaksanakan selama empat hari tersebut digelar di Gedung Serbaguna Tigaraksa dan diikuti sekitar seratus guru SMP/MTs di Kabupaten Tangerang. Ada berbagai sekolah yang hadir dalam pelatihan yang bertajuk, Pelatihan Praktik Pembelajaran yang Baik tingkat SMP/MTs, yang meliputi SMPN 3 Tigaraksa, SMPN 4 Tigaraksa, SMPN 1 Cisoka, SMPN 2 Cisoka, SMPN 1 Cikupa, SMPN 1 Kelapa Dua,  MTs. Al Ikhlas Cisereh, MTsN Tigaraksa,  MTs Fathurrobbaniy dan MTs. Syekh Mubarok.

Syihabbudin, Staf Pelatihan Guru tingkat SMP/MTs USAID PRIORITAS Banten mengapresiasi para guru yang hadir untuk mengikuti pelatihan selama empat hari karena dilaksanakan di akhir pekan. Ia juga mendorong guru agar mampu menerapkan hasil pelatihan dengan melibatkan siswa aktif membuat produk pembelajaran. “Praktik pembelajaran yang baik adalah guru sebagai tenaga pendidik mampu mendorong siswa berkreasi dan berinovasi sehingga mampu membuat produk pembelajaran. Di hari keempat pelatihan, bapak-ibu akan melakukan simulasi praktik mengajar yang diharapkan akan terus dilaksanakan usai pelatihan,” tambah Syihabbudin di awal pelatihan.

Selama empat hari materi yang diterima para guru seperti mengkaji ulang pelatihan tahap 1, mengelola pembelajaran secara efektif, memahami kurikulum pendidikan, membuat pertanyaan tingkat tinggi, melakukan penilaian autentik, memahami gender dalam pendidikan, literasi lintas mata pelajaran dan praktik mengajar. Di sesi terakhir pelatihan, peserta sebagai tenaga pendidik bersama kepala sekolah akan menyusun rencana tindak lanjut sebagai hasil pelatihan.

Neneng Fauziah, S.Pd.I., guru IPA MTs Al Ikhlas Cisereh bertutur bahwa menerapkan penilaian autentik di sekolah tidak mudah. “Saya senang bisa ikut pelatihan ini. Secara khusus saya mengalami kesulitan membuat penilaian autentik bagi siswa, terlalu rumit. Kini saya tahu bagaimana seharusnya saya menerapkannya di sekolah nanti,” ujar Neneng.

Neneng juga berharap bahwa hasil pelatihan akan memberi perubahan baru di sekolah melalui materi pelatihan yang diberikan seperti penilaian autentik, memahami gender di sekolah dan praktik mengajar.

Para guru yang hadir dalam pelatihan tampak antusias mengikuti pelatihan sekolah ini karena setiap sesi melibatkan partisipasi dan keterlibatan guru untuk berdiskusi. Tentunya, variasi dan metode pembelajaran yang diterapkan dalam pelatihan akan memperkaya guru dalam melaksanakan praktik pembelajaran yang baik sehingga menyenangkan juga bagi siswa kelak.(LLJ)
Kiriman : Anna R,USAID Prioritas Banten

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here